Sedikit berbeda dengan dibanding pertemuan rutin bulan sebelum – sebelumnya, pada pertemuan bulan April 2017, agenda pertemuan rutin Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed di tambah agenda baru, yaitu pemaparan hasil studi s3 dosen yang baru menyelesaikan program doktornya, selain agenda rutin lain yang membahas dinamika kehidupan kampus. Penampilan perdana dalam pertemuan rutin bulan april lalu adalah Doktor lulusan Saga University, Jepang, Woro Sri Suharti, Ph. D. Dosen kepeminatan perlindungan tanaman ini memaparkan hasil penelitian s3-nya di Jepang mengenai “metabolomic study on the resistance mechanism of rice sheath blight disease” |
Penelitian Dr. Woro dilatarbelakangi keprihatinan terhadap tingkat kerugian petani padi akibat penyakit yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah melakukan budidaya tanaman padi menggunakan varietas padi yang resisten terhadap R. solani. Varietas padi yang resisten terhadap R. solani telah coba dikembangkan oleh para peneliti di Saga University. Untuk mengetahui lebih dalam mekanisme resistensi tanaman padi hasil pengembangan para peneliti di Saga University terhadap infeksi R. solani, Dr. Woro melakukan pendekatan studi metabolomik. Studi ini penting untuk menjelaskan respon tanaman padi terhadap infeksi R. solani melalui pengamatan terhadap metabolit yang dihasilkan, juga penting untuk mendalami peran metabolit terhadap mekanisme resistensi terhadap R. solani.
Pada penelitiannya tersebut, Dr. Woro berhasil mendeteksi adanya peningkatan senyawa asam kologenat sebagai respon tanaman padi terhadap infeksi R. solani. Senyawa metabolit ini penting dalam pembentukan lignifikasi dan dinding sel sekunder. Penelitian ini juga berhasil mendeteksi adanya akumulasi asam amino spesifik seperti GABA, glutamate, histidin, fenilalanin, serin, triptofan, dan tirosin yang diduga terkait dengan kerentanan tanaman padi terhadap infeksi R. solani. Selain itu, Dr. Woro berhasil mengamati infeksi R. solani terhadap tanaman padi menyebabkan terjadinya peningkatan kadar molekul karbohidrat dan Adenosin difosfat (ADP), serta mucic acid dan penurunan inosin monofosfat (IMP) yang ada peting bagi asimilasi nitrogen.
Melalui hasil penelitiannya ini, Dr. Woro berharap dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai mekanisme resistensi dan kerentanan tanaman padi terhadap infeksi R. solani dengan pendekatan sederhana dan cepat, yaitu pengamatan terhadap metabolit yang dihasilkan. Lebih lanjut, informasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi perakitan varietas tanaman transgenik yang resisten terhadap R. solani (snh).