Tunas bima 2022 merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggerakan guna meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa. Kegiatan ini dapat disetarakan dengan mata kuliah sebanyak 20-24 SKS. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa dapat berwirausaha setelah keluar dari bangku perkuliahan untuk mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Indonesia, khususnya lulusan Universitas mencapai 5,98 pada tahun 2021.
Kegiatan ini menggandeng beberapa mitra sebagai mentor bisnis mahasiswa, salah satunya yaitu PT Hibrida Jaya Unggul yang bergerak di bidang usaha penjualan jagung. Usaha ini dijalankan oleh Bapak Ahmad Syaefudin yang juga merupakan alumni Fakultas Pertanian. PT Hibrida Jaya unggul membersamai 15 mahasiswa untuk belajar usaha jagung yang terbagi dalam 3 kelompok yang menghasilkan output produk yang berbeda.
Kelompok 1 menghasilkan ouput produk berupa popcorn berkemasan praktis, dengan dosen pembimbing Syahrul Ganda Sukmaya terdiri dari lima mahasiswa sebagai berikut:
- Kukuh Adji Ferdinantara (Teknik Pertanian 2020)
- Monica Achir Putri (Teknik Pertanian 2020)
- Muhammad Hanifudin Zakiyaa (Agribisnis 2020)
- Mega Utami (Teknik Pertanian 2020)
- Singgih Pangestu (Agroteknologi 2020)
Kelompok 2 menghasilkan ouput produk berupa bucket jagung berlabel Prima, dengan dosen pembimbing Eka Oktaviani, S.Si., M.Biotech terdiri dari lima mahasiswa sebagai berikut:
- Firman Arif Hidayat (Perencanaan Sumber Daya Lahan 2020)
- Ivo Ragil Priyatno (Agroteknologi 2020)
- Gina Rodatul Jannah (Agribisnis 2019)
- Meli Isti Rahma (Agroteknologi 2020)
- Ozora Nadhif Fahriza (Agroteknologi 2020)
Kelompok 3 menghasilkan ouput produk berupa jagung pipil untuk pakan ternak, dengan dosen pembimbing Agus Suroto, S.Pd., M.Si. terdiri dari lima mahasiswa sebagai berikut:
- Roma Irmawan (Agroteknologi 2020)
- Tiqoh Safitri Dewi (Agroteknologi 2020)
- Denisa Winahyu Rahmadhani (Agribisnis 2020)
- Hanifah Novia Rahmah (Agroteknologi 2020)
- Revin Intan Sari (Agroteknologi 2020)
Kegiatan tunas bima dimulai sejak Agustus sampai dengan Desember 2022. Sebelum kegiatan budidaya jagung berlangsung, mahasiswa diberikan ilmu terkait alsintan, irigasi, bisnis, dan ilmu lainnya yang berkaitan. Pada usaha jagung, kegiatan ini memilih untuk menanam jagung pipil karena fluktuasi harga jual yang lebih stabil dibanding usaha jagung pipil ataupun jagung hijauan.
Kegiatan ini dimulai dari proses pengolahan tanah menggunakan herbisida dan kultivator. Proses selanjutnya yaitu penanaman yang dilakukan secara semi konvensional menggunakan tugal dan modern menggunakan seeder. Kemudian dilakukan pula proses pemupukan sebanyak 2 kali saat usia tanaman 2 minggu dan 4 minggu. Proses selanjutnya yaitu pemeliharaan yang dengan memberikan nutrisi pada daun apabila warna daun tidak seperti standar yang ditetapkan atau dilakukan cara lain sesuai kondisi tanaman. Tahap terakhir yaitu pemanenan dilakukan selama 2 hari.
Pada saat proses pemeliharaan, PT Hibrida Jaya Unggul juga mendatangkan tim Laboratorium Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Banyumas. Tim melaksanakan praktek pembuatan metarizium dan Plant Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR) untuk nantinya dapat diaplikasikan pada tanaman. Selain itu, Tim Tunas Bima juga melakukan studi banding ke pengusaha melon hidroponik yaitu Bapak Sugeng yang berdomisili di desa Pasir Lor. Study banding lainnya juga dilakukan ke distributor obat pertanian di Slawi untuk belajar Suplay Chain Management. Tujuan study banding ini agar mahasiswa lebih melek terhadap peluang usaha yang ada di sekitarnya.