Masa pandemi Covid 19 yang sedang melanda dunia sedikit banyak merubah tatanan kehidupan manusia. Himbauan untuk tetap beraktifitas di rumah saja membuat kegiatan ekonomi berjalan melambat, hal ini menuntut manusia untuk lebih kreatif menciptakan kegiatan yang menghasilkan pendapatan dari rumah dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Lahan pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
Budidaya sayuran di pekarangan bukan merupakan hal baru. Praktek pemanfaatan demikian sudah lama dilakukan terutama di pedesaan. Namun demikian, seiring berjalnnya waktu kebiasaan tersebut semakin ditiggalkan, dan banyak pekarangan di pedesaan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan terlantar dan gersang. Melihat kecendrungan di atas maka Tim pengabdian penerapan ipteks dari Fakultas Pertanian yaitu Indah Setiawati, S.P., M.P., Dr. Pepita Haryanti, M.Sc., Dr. Rossi Widarawati, M.P., dan Okti Herliana, S.P., M.P., melaksanakan kegiatan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani Gelombang Cinta Desa Kediri Kecamatan Karanglewas melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang Pengabdian yaitu Mendamping KWT Gelombang Cinta dalm usaha Intensifikasi Lahan pekarangan untuk budidaya sayuran dan olahan pangan berbasis kelor. Kegiatan yang dilakukan yaitu mendorong anggota KWT Gelombang Cinta untuk kembali giat menghidupkan “warung keluarga” di lahan pekarangan mereka. Dengan menanam sayuran minimal setiap rumah tangga dapat menghemat pengeluaran belanja sayuran sekaligus melakukan aktifitas ringan yang dapat menghilangkan kejenuhan selama masa pandemic. Tim pengabdi memberikan bantuan berupa bibit semai dan polibag untuk dibagikan pada anggota kelompok supaya dapat menanam aneka sayuran di lahan pekarangan rumah masing-masing.
Tanaman kelor akan meningkat nilai ekonomisnya jika diolah menjadi produk yang menarik dan menonjolkan khasiat bagi kesehatan. Pada kegiatan pendampingan ini anggota KWT Gelombang cinta diajari cara Membuat teh kelor yang diperkaya rempah seperti jahe, sereh dan daun mint. Kemudian di packing dalam kemasan yang menarik dan diberi label. Harapannya dari kegiatan ini aka nada tindak lanjut inisiasi usaha mikro kecil dan menengah yaitu usaha produksi teh kelor diperkaya rempah dan olahan kelor lainnya. Kegiatan ini di bantu juga oleh petugas penyuluh lapangan bidan pertanian Ibu Haryanti dan mendapat respon yang sangat antusias dari mitra kegiatan serta dukungan penuh dari kepala desa dan perangkat. Kades Kusto terlibat aktif mendampingi selama kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Beliau berujar bahwa teh kelor yang di hasilkan dari kegiatan ini mempunyai cita rasa yang khas dan segar dikonsumsi hangat. Semoga kegiatan pendampingan ini berdampak baik bagi KWT Gelombang Cinta dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran dan menindaklanjuti usaha teh kelor untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Bravo Faperta. Ohr/051020