Majalah pertanian skala nasional, “TRUBUS” dalam edisi ke-562 yang terbit bulan September 2016 menampilkan narasumber yang berasal dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Beliau adalah Ir. Supartoto, M.Agr.Sc., seorang dosen sekaligus peneliti. Melalui kepakaran dan pengalamannya melakukan pembibitan dan budidaya lada perdu, Ir. Supartoto, M.Agr.Sc., menjadi salah satu sumber referensi majalah pertanian yang berdiri sejak tahun 1969 ini.
Dalam topik “Lada Perdu, Pas Untuk Kaum Urban”, majalah Trubus menggambarkan profil Ir. Supartoto, M.Agr.Sc., dengan latar belakang lima tanaman lada perdu dalam pot, yang merupakan hasil budidaya di kediamannya yang asri di Purwokerto. Alumnus Universitas Adelaide, Australia ini juga mengungkapkan bahwa lada koleksinya ini telah berusia 24 bulan, dan baru sekali panen. Dalam satu pot, ia bisa mendapatkan 100 gram lada putih yang sementara ini hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pribadi.
Lada perdu selain dapat menghasilkan nilai ekonomis, juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Apalagi jika ditanam di pot yang diletakkan di teras atau halaman rumah. Menurut informasi Ir. Supartoto, M.Agr.Sc., yang dikutip Trubus, perawatan lada perdu di dalam pot cukup mudah. Tanaman ini tidak membutuhkan perlakuan istimewa. Kita hanya perlu menyiapkan tempat yang teduh karena tanaman ini tidak menyukai intensitas cahaya matahari berlebihan. Menurut Ir. Supartoto, M.Agr.Sc., tanaman lada perdu hanya membutuhkan sinar matahari dengan intensitas 70%. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, daun lada perdu akan menguning sehingga mengganggu pertumbuhannya. Selain itu, lada perdu menyukai media tanam yang subur. Di rumahnya, Ir. Supartoto, M.Agr.Sc. menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang (perbandingan 3:1) untuk media tanam lada perdu dalam pot. Selain itu, dosen yang juga aktif di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed ini juga menambahkan pupuk organik lain, yang dibuat dari campuran 10 kg azola, 30 liter urin kambing, dan 5 kg batang pisang. Untuk dapat digunakan, campuran ini diencerkan 10 kali. Campuran dapat disemprotkan ke tanaman setiap bulan.
Melihat kemudahan teknik budidayanya, lada perdu dapat menjadi pilihan bagi kaum urban. Tidak perlu lahan luas untuk menanam, cukup dalam pot.Tidak juga perlu pemeliharaan khusus, cukup berikan lada kondisi lingkungan sesuai (teduh). Kita juga tidak perlu menyediakan pupuk sintetik pabrikan, cukup pupuk alami yang dapat diracik sendiri dari bahan-bahan yang mudah kita peroleh dari lingkungan sekitar kita (snh).