Untuk menjalin silaturahmi, menambah ilmu dan menambah wawasan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Pertanian Unsoed telah menggelar pertemuan rutin ( Arisan putaran ke 2 ) di Auditorium Fakultas Pertanian Unsoed, Jum’at 17 Maret 2017. Rangakain di isi dengan Santapan Rohani, paparan cara Budidaya Tanaman Sayuran di pekarangan, arisan dan pembagian doorprize.
Dalam sambutanya Ibu Anisur Rosyad ( Ketua DWP Fak. Pertanian Unsoed) menyampaikan Informasi hasil pertemuan pengurus DWP Fakultas Pertanian Unsoed pada tanggal 3 Maret 2017 dan pertemuan pengurus DWP Pusat tanggal 8 Maret 2017. Untuk hasil pertemuan DWP Fakultas telah di informasikan diantaranya mengenai bantuan orang tua asuh ( OTA ) akan dilaksanakan secara rutin guna membantu bagi anak – anak keluarga besar Fakultas Pertanian ( Karyawan Honorer dan Cleaning servis ) yang membutuhkan ( 9 orang), bantuan OTA biasanya di salurkan kepada yang membutuhkan pada saat Hut DWP, hari kartini dan bazar Ramadhan DWP. Hasil pertemuan Penguruss DWP pusat diantaranya informasi untuk peringatan hari kartini sebagai panitia pelaksana Fakultas Kedokteran Unsoed.
Santapan rohani bertemakan ciri – ciri seorang mukmin disampaikan oleh Ibu Suprayogi, menjelaskan bawa seorang mukmin mempunyai ciri beriman pada Allah SWT, bertaqwa kepada Nya, berbuat baik kepada sesama, memperbanyak dzikir, bermukhasabah atas nikmat yang Allah SWT berikan dan berdoa sesusai dengan tuntunan Rosululloh SAW.
Pada sesi paparan budidaya tanaman sayuran di pekarangan ibu Etik Wukir Tini, SP., MP. ( Tenaga Pendidik Fakultas Pertanian ) membagikan pengalaman pemberdayaan secara optimal halaman di sekitar rumah dengan budidaya tanaman sayuran seperti cabe, slada, cesim, terong dengan menampilkan slide foto dan vidio dokumentasi tanaman sayuran yang Ia miliki. “Manfaat menanam sayuran di halaman rumah selain menambah kecantikan halaman rumah, memenuhi gizi keluarga juga bisa menambah penghasilan keluarga”, Jelasnya
Untuk sistim penanaman menyesuaikan dengan pekarangan / halaman yang ada, bisa di tanam langsung, dengan pot, polyback ataupun vertical kultur. Media yang digunakan berupa tanah, sekam dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1 serta bibit tanaman dapat memanfaatkan sisa – sisa sayuran yang tidak dimasak.
“Dengan berbagi ini diharapakan dapat memberi inspirasi bagi ibu – ibu untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya”, ungkapnya.(psi.faperta/*sp)