[Faperta.unsoed Kamis 21/12/2017]- Sektor pertanian adalah sektor unggulan di Indonesia dan dapat menjadikan kita sebagai salah satu negara makmur di dunia. Bagaimana tidak, kekayaan negeri ini sangat melimpah ruah. Di segala sektor kehidupan menjamin secara pasti kesejahteraan manusia. Namun sayangnya, kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia belum sebanding dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada.
Dilihat dari postur demografi indonesia, jumlah usia produktif menempati puncak sumber daya manusia di Indonesia saat ini. Lebih dari seperempat penduduk indonesia tak lain isinya adalah usia produktif. Usia produktif bisa dijadikan subjek utama sebagai penggerak pertanian indonesia. Hal senada juga dikemukakan oleh Dekan Fakultas Pertanian Unsoed Dr. Ir. Anisur Rosyad, MS dalam acara kunjungan SMA Negeri 2 Purwokerto selasa, 19 Desember 2017 “dunia pertanian itu mengalami pasang surut, dulu ketika saya masih kecil dunia pertanian itu kelihatan tidak keren tetapi anak petani itu pasti kaya. Kalau orang di desa yang kaya itu biasa petani. Lambat laun pertanian itu terhimpit oleh kebutuhan kita sendiri, industrialisasi yang pesat, lahan yang disulap menjadi pabrik-pabrik. Padahal seperti yang sudah didengungkan oleh banyak pakar apabila ancaman sebuah bangsa adalah masalah pangan.”
“Fakultas Pertanian mempunyai banyak guru besar atau peneliti-peneliti yg menemukan dan menghasilkan produk-produk unggulan sehingga membuat pertanian itu keren contohnya Prof. Dr. Rifda Naufalin, SP., M.Si. yang berhasil membuat bahan pengawet alami dari pohon kecombrang, yang biasanya hanya untuk urab. Beliau menjadi profesor karena penelitian tentang kecombrang. Prof. Ir. Loekas Soesanto, MS., Ph.D. juga menemukan biopestisida yang membawa beliau kemana-mana karena banyak orang kesulitan menangani tanaman yg terserang hama, serta Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, MP., Ph.D. dan Prof. Dr. Ir. Suwarto, MS. yang berhasil menemukan padi Inpago Unsoed-1 yang kemarin mendapatkan penghargaan pada Apresiasi Perlindungan Tanaman 2017 di malang.” imbuh Dekan Fakultas Pertanian Unsoed ini.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Purwokerto Drs. H. Tohar, M.Si menuturkan “kenapa saya memilih Unsoed sebagai universitas yang kami kunjungi sebagai sekolah rujukan karena Unsoed merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di kabupaten banyumas dan kenapa saya memilih Fakultas Pertanian selain karena saya almamater Fakultas Pertanian dan dekannya juga alumni SMA Negeri 2 Purwokerto, serta yang terpenting kalian mengikuti kiprah beliau yang membuat pertanian indonesia menjadi eksis. Dengan membuat teknologi pertanian lebih maju maka dapat mendukung kemajuan teknologi disemua sektor karena pertanian merupakan kebutuhan dasar. Apabila gizinya kurang, mana bisa berpikir dan menciptakan sesuatu. Oleh karena itu kami membawa anak-anak pilihan untuk mengenal Fakultas Pertanian.”
“Semoga siswa-siswi dapat terinspirasi oleh para guru besar yang ada di Fakultas Pertanian yg telah memajukan dunia pertanian, untuk berkiprah dikancah dunia dan yang paling dekat adalah menyongsong indonesia emas 2045.” menutup sambutannya sebagai kepala sekolah SMA Negeri 2 Purwokerto. Dalam kunjungan kali ini Exfarm memperkenalkan teknik pembuatan Pestisida Olahan Cair (POC), penanaman sayuran dengan teknik vertikultur dan yang terakhir mengolah hasil pertanian menjadi olahan makanan siap santap seperti muffin, cookies, nuget dan sosis beserta cara pengemasannya yang dipandu langsung oleh tim dari Laboratorium Teknologi Pertanian.(RF)