[Fapertaunsoed, Kamis 1/2/18]- UNSOED kembali menorehkan prestasi dalam menghasilkan inovasi teknologi yang prospektif bagi masyarakat dan industri. Padi kaya protein super pulen yang dirakit oleh peneliti dan pemulia padi Fakultas Pertanian UNSOED mendapatkan penghargaan dan dimuat dalam buku “109 Inovasi Prospektif Indonesia-2017” versi Business Innovation Center (BIC) LIPI, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Inovasi teknologi ini disebut sebagai Nasi Bebas Cemas oleh dewan juri dalam seleksi yang dilaksanakan mulai Juni 2017, karena dinilai prospektif mengantisipasi kecemasan kurang gizi, obesitas dan resiko diabetes di masyarakat. |
Berbeda dengan padi pada umumnya yang hanya mengandung 7 – 8% protein pada bijinya, padi kaya protein super pulen yang dirakit oleh Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D, Dyah Susanti, S.P., M.P., dan Agus Riyanto, S.P, M.Si di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi ini memiliki kandungan protein tinggi (9 – 13%). Tingginya kandungan protein ini memberikan solusi bagi upaya peningkatan gizi masyarakat. Kebutuhan protein bagi penduduk dengan padi sebagai bahan pangan pokoknya, 40%-nya terpenuhi dari konsumsi nasi. Dengan demikian, pemanfaatan padi protein tinggi akan sangat efektif dan efisien mendukung pemenuhan kebutuhan protein di daerah-daerah rawan kekurangan gizi. Di sisi lain, padi ini juga potensial dikonsumsi oleh kelompok masyarakat yang menjalani diet karbohidrat, karena kandungan karbohidrat padi ini lebih rendah dibanding padi-padi lainnya.
Keunikan lain padi protein tinggi UNSOED terletak pada ukuran beras yang kecil dan cenderung bulat, warna berasnya sangat unik, putih susu. Kandungan amilosanya yang sangat rendah (13,56%), menyebabkan nasinya bertekstur sangat pulen dan rasanya enak. Kualitas tanaknya setara beras Jepang/Japonica. Tekstur dan kepulenan nasinya sangat sesuai untuk hidangan a la Jepang.
Padi istimewa ini diperoleh ketiga peneliti padi Fakultas Pertanian UNSOED ini melalui persilangan antara Milky Rice (sebagai donor protein tinggi) dengan galur-galur padi yang memiliki kualitas fisik dan mutu tanak istimewa. Peningkatan kandungan protein pada padi-padi dengan kualitas tanak spesial melalui perbaikan struktur genetik ini disebut biofortifikasi. Saat ini UNSOED telah memiliki galur-galur harapan padi protein tinggi dengan daya hasil dan kualitas hasil yang tinggi, dalam tahap akhir persiapan pelepasan varietas, yaitu galur P-CH//MR-GN95, UNSOED PK 7 dan UNSOED PK 15. UNSOED PK 7 dan UNSOED PK 15 telah mendapatkan HaKI berupa tanda pendaftaran Varietas Tanaman Hasil Pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian. Uji preferensi konsumen terhadap produk beras kaya protein super pulen ini telah membuktikan penerimaan dan apresiasi pasar yang positif, salah satu indikatornya dapat diterima pasar dengan harga setara beras-beras khusus dari luar negeri seperti beras Jepang dan Basmati.
Padi protein tinggi ini memiliki daya hasil tinggi di berbagai lokasi dan dapat diproduksi sepanjang tahun. Daya hasil galur padi protein tinggi yang setara dengan Ciherang menjadikannya prospektif dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia. Padi ini akan lebih mantap jika dibudidayakan secara organik, karena akan meningkatkan nilai ekonomis beras yang dihasilkan. Bagi petani dan industri, padi ini dapat menjadi solusi dalam menyiasati penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras oleh pemerintah yang dipandang mempersempit peluang petani mendapatkan harga jual yang tinggi bagi beras berkualitas yang diproduksi. Daya hasilnya yang tinggi dan kualitas hasilnya yang setara beras khusus juga memberikan peluang bagi pemerintah untuk mengurangi impor beras khusus yang selama ini masih diperoleh dari luar negeri. Dimensi peningkatan gizi masyarakat, peningkatan kesejahteraan petani dan pengurangan impor yang melekat pada inovasi teknologi padi protein tinggi super pulen ini merupakan sumbangsih nyata Fakultas Pertanian UNSOED untuk negeri.
Maju terus pantang mundur..! (DyahS/01022018)