[Fapertaunsoed 16/5/2018]- Tiwul instan merupaka pangan tradisional yang terbuat dari bahan baku tepung singkong melaui proses pencampuran dengan air, granulasi tahap 1, pengukusan, pemadatan adonan, granulasi tahap 2, dan pengeringan serta dikonsumsi dengan cara mencampurkan tiwul dengan air dan dikukus selama 10 menit. Dengan tambahan parutan kelapa, cita rasa tiwul instan akan lebih gurih. Produk ini sudah sejak dulu dijadikan sebagai alternative pangan sumber karbohidrat pengganti nasi. Salah satunya adalah UD. Mari yang berlokasi di Desa Lipursari kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo. Formula tiwul instan dimodifikasi menggunakan bahan – bahan lokal sehingga muncul banyak varian tiwul instan seperti kacang merah,ubi jalar unggu, carica, durian, gula merah, coklat, stroberi dan pandan.
Sebagai pangan tempo dulu, segmen konsumen untuk produksi tiwul ini sangat terbatas. Produk hanya disukai oleh orang dewasa dan manula. Untuk menggeliatkan kembali kesukaan dan penerimaan konsumen terhadap produk tiwul instan. Dr. Santi Dwi Astuti, STP, M.Si. dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dan Indah Nuraeni, STP, M.Sc. dari jurusan Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman membuat diversifikasi produk dari tiwul instan. Bertempat di Pondok enterpreuner Ar Ridwan Selomerto Wonosobo pada hari Jum’at dan Sabtu, Tanggal 11-12 Mei 2018 bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo, dilaksanakan “Pelatihan Diversifikasi Produk Tiwul Instan” Peserta pelatihan adalah UMKM Wonosobo khususnya yang bergerak dibidang pangan olahan dari singkong dan tiwul sebanyak 25 orang.
Tahapan dalam pelatihan tersebut meliputi :1) pengenalan potensi bahan baku lokal unggulan Wonosobo; 2) Pengenalan cara pembuatan tepung dari umbi – umbian dan kacang kacangan seperti singkong, ubi jalar dan kacang merah melalui teknologi fermentasi terkendali menggunakan Innokulum komersial untuk menghasilkan bahan baku tiwul instan yang berkualitas; 3) Pengenalan cara pembuatan bubur tiwul instan sebagai salah satu diversifikasi tiwul siap saji (dikonsumsi tanpa melalui pengukusan hanya dengan disedu dengan air panas suhu 70 – 80 C); 4) Demo pembuatan produk bakeri dari tiwul instan yaitu brownies, muffin, cookies, cup cake, dan apem. ; 5) Praktik pembuatan produk bakeri tiwul instan yang telah dikenalkan sebelumnya oleh seluruh peserta; 6) Lomba produksi bakeri tiwul yang diikuti oleh seluruh peserta secara berkelompok ( 4 Kelompok dan dinilai oleh tim dari Universitas Jenderal Soedirman, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Wonosob, Manajemen Toko Trio, salah satu toko swalayan besar di Wonosobo; 7) Focus Group Discussion (FGD) terkait berlanjutnya pengembangan produksi dan pemasaran produk bakeri tiwul instan antara UMKM, Unsoed, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM dan Manajemen Trio.
Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari Program Hi-Link Kemenristekdikti Tahun 2018 tentang “Pengembangan Produksi dan Pemasaran Produk Ready to Eat berbasis Tiwul Instan dan Mocaf untuk meningkatkan Daya Saing Industri dan kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Wonosobo” yang diketuai oleh Dr Santi Dwi Astuti, STP, M.Si. Program Hi-Link merupakan program pengabdian masyarakat multi tahun yang melibatkan kemitraan antara perguruan tinggi, masyarakat sasaran (UMKM) dan pemerintah daerah. Melalui kegiatan Hi-Link ini, Universitas Jenderal Soedirman berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan kearifan lokal dan pengembangan sumberdaya pedesaan yang berkelanjutan melalui kegiatan – kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Sumber : http://unsoed.ac.id/id/berita/pelatihan-diversifikasi-produk-tiwul-instan