Dr. Eni Sumarni, Pakar Hidroponik dari Program Studi Teknik Pertanian (PS TEP) UNSOED memberikan penyuluhan tentang “Aplikasi Teknologi Screenhouse dan Hidroponik untuk Budidaya Stroberi yang Unggul” kepada masyarakat petani Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Agustus 2018 pukul 13.00 – 15.00, bertempat di Balai Desa Serang.
Permasalahan yang diangkat dalam penyuluhan tersebut merupakan salah satu Program Kerja (Proker) KKN Internasional UNSOED 2018 antara UNSOED dengan Ibaraki University (IU), Jepang dengan topik payung “Disseminating Appropriate Technology for Strawberry Seedling and Cultivation to Support Agro-Tourism in Serang Village, Purbalingga” yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli s.d. 25 Agustus 2018 di Desa Serang. Dr. Eni menyampaikan 2 (dua) hal utama yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan mutu dan produktivitas tanaman hortikultura termasuk stroberi yang menjadi ikon Desa Serang melalui aplikasi Paket Teknologi Screenhouse dan Hidroponik, yaitu: (1) Desain screenhouse yang sesuai untuk dataran tinggi tropis, dan (2) Perangkat hidroponik yang memadai, mulai dari instalasi, larutan nutrisi, media tanam, sampai penjadwalan fertigasinya. “Keterampilan dan kepedulian petani, sebagai operator, juga sangat menentukan keberhasilan dari aplikasi Paket Teknologi tersebut”, ungkapnya lebih jauh.
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh sejumlah petani stroberi Desa Serang, mahasiswa KKN Internasional 2018 baik dari UNSOED (15 orang) maupun dari IU (6 orang), DPL KKN UNSOED, Krissandi Wijaya, Ph.D., DPL KKN IU, Prof. Tatsuo SATO, Ph.D., staf dosen PS TEP, Arief Sudarmaji, Ph.D. dan Susanto Budi Sulistiyo, Ph.D., serta beberapa perangkat pemerintahan Desa Serang.
Krissandi Wijaya, Ph.D. selaku DPL KKN UNSOED sekaligus Koordinator PS TEP UNSOED mengatakan bahwa penyuluhan aplikasi Paket Teknologi Screenhouse dan Hidroponik sangat krusial untuk meningkatkan mutu dan produktivitas stroberi di Desa Serang yang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami gagal panen akibat cuacara/hujan yang ekstrim. “Penyuluhan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat petani Desa Serang, dan alhamdulillah sekarang sudah dapat direalisasikan”, pungkasnya.
Maju terus, pantang menyerah!…(d’kg)