[fapertaunsoed, 9/10/2018]- Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNSOED mengadakan kuliah umum sebagai upaya menyongsong era revolusi industry 40, jum’at 5 Oktober 2018 di Auditorium Faperta Kuliah umum ini mengusung tema ‘Peran Tanaman Rempah dan Obat Menyambut Era Industri 40 & Pertanian di Kabupaten Banyumas”, dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian / Faperta UNSOED. Dr. Ir. Noor Farid, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini meupakan kuliah umum perdana yang dilaksanakan Fakultas Pertanian UNSOED tahun 2018, dan untuk kedepan akan ada kuliah umum berikutnya yang diadakan oleh beberapa program studi yang ada di faperta.
|
Sebagai peserta segenap mahasiswa program studi yang ada dilingkungan Fapereta UNSOED ( Program studi Agroteknologi, Program Studi Agribisnis, Program Studi Ilmu Teknologi Pertanian dan Ilmu Pangan) dan mahasiswa Program Pasca Sarjana. Narasumber dalam kuliah umum ini yakni Dr. Ir. Wiratno, M. Env. Mg. (Kepala Balai Penelitian Tanaman Obat & Rempah Bogor dan Ir. Widarso, MM (Kepala Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas), keduanya merupakan alumni Fakultas Pertanian UNSOED angkatan 82 program studi Agronomi saat itu
Dengan diadakanya kuliah umum ini Kajur Agrotek berharap para peserta yang hadir dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya dalam mengikuti perkuliahan ini sebagai tambahan bekal ilmu pengetahuan dan wawasan dalam menyongsong era industry 40.
Sementara itu Dr. Ir. Wiratno, M. Env. Mg dalam paparanya menyampaikan di era industry 40 di prediksi akan terjadi fenomena masal di dunia yaitu akan banyak perusahaan menengah keatas gulung tikar, perubahan dari sentuhan kulit (face to face) menuju kepada sentuhan layar (screen to screen) relasi virtual yang dijalankan secara otomatis dan robotic.
Sedangkan peran tanaman rempah dan obat dalam menyambut era idustri 40 diharapkan mampu mendorong peningkatan devisa negara, untuk mendukung tercapainya kehidupan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera dengan memberdayakan secara maksimal inovasi – inovasi baru dalam Teknologi Peningkatan Produktivitas, Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Diversifikasi dan Nilai Tambah, Rekomendasi Kebijakan, Varietas Unggul Baru, Model Bio Industgri
Untuk Ir. Widarso, MM menyampaikan tentang gambaran umum Kabupaten Banyumas Luas Wilayah 132.759 Ha ( 1.327. 59 km2), Administrasi Pemerintah terdiri dari 27 kecamatan, 301 desa 30 kelurahan, 9.299RT, 1912 RW, Total Jumlah Penduduk tahun 2017 1.802.152 jiwa dan Potensi Wilayah terdiri dari Industri Wisata (agro, boga, kerajinan, husada, & spiritual), Pertanian (Kabupaten Penyangga Pangan Nasioanal), Perikanan, Gula Kelapa, Minyak Atsiri, Kayu Olahan Batik Banyumasan
Prioritas program ketahanan pangan pada aspek ketersediaan pangan dengan melakukan beberapa hal diantaranya a. Mensinergikan upaya peningkatan kapasitas produksi pangan, b. Meningkatkan koordinasi pengelolaan cadangan pangan, c. Meningkatkan koordinasi pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan.
Setelah penampilan para pemateri dilanjutkan dengan diskusi dan ditutup dengan penyerahan plakat oleh Dekan Fakultas Pertanian kepada kedua narasumber.(*SP)