Meningkatkan kemampuan softskill dan pengetahuan mahasiswa dibidang Food Science & Technology dalam menghadapi era industri 4.0 adalah salah satu harapan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian dalam sambutannya diacara Kuliah Umum Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Kamis 11 Oktober 2018.
“Lulusan Fakultas Pertanian Unsoed harus lah memiliki kompetensi yang lebih dan bisa bersaing dengan universitas lain, jangan lah nilai UEPT menjadi kendala dan jangan hanya meminjam fotokopi powerpoint dosen saja kemudian selesai. Jauh lebih kuat lagi atau strong lagi upaya kita.” imbuh Dr. Ir. Anisyur Rosyad, M.S. |
Lebih dari 200 mahasiswa hadir dalam Kuliah Umum yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Pertanian Unsoed dan mengundang Mimin Widiarti selaku Head of Factory QA PT. Nestle Indonesia sebagai pembicara Kuliah Umum siang ini.
Materi yang dibawakan dalam kuliah selama 3 jam ini antara lain adalah food supply chain, quality management system, effects, vuca (volatilty, uncertainty, complexity, ambiguity), changes in industry, impact to food industry dan sebagainya. Materi yang dibawakan dengan apik oleh pembicara kali ini mampu membuat banyak pertanyaan mendalam terkait materi yang dibawakan oleh alumni Fakultas Biologi angkatan 2002 ini.
Salah satu pertanyaan yang menarik seperti pertanyaan terkait kemanakah mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan setelah nanti mampu menyandang gelar S.TP, “ Di perusahaan besar Nestle lebih mengutamakan kemampuan setiap individu dalam bekerja dibanding memandang berapa ipk, lulusan dari mana, prodi mana, dan bahkan saat ini kami lebih tertarik lulusan prodi ITP untuk bekerja dalam tim produksi, pemasaran, QA dan sebagainya karena kami pandang mampu mengetahui bisnis proses dari perusahaan kami sehingga tidak sulit untuk beradaptasi dengan ritme kerja yang ada.” terang head of Factory QA PT. Nestle Indonesia ini. (RF)