[Fapertaunsoed, 16/10/2018]- Sumber Daya Air (SDA) dan Lingkungan” merupakan isu-isu stategis yang selalu menarik dan menantang untuk diperbincangkan dalam lingkup akademik maupun non-akademik, dalam level nasional maupun internasional. Dewasa ini, peningkatan jumlah populasi yang sangat pesat, yang secara otomatis diikuti oleh permintaan kebutuhan pokok yang sangat tinggi, telah mendorong eksploitasi alam secara masif dan tidak terkendali. Hal ini, pada gilirannya, telah berdampak nyata terhadap penurunan daya dukung SDA dan degradasi lingkungan.
Dalam situasi krusial tersebut, pemahaman secara komprehensif tertang SDA dan Lingkungan, termasuk di dalamnya permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan, serta strategi-strategi yang inovatif dan efektif untuk mengatasinya mutlak diperlukan. Oleh karenanya, Program Studi Teknik Pertanian (PS TEP), Jurusan Teknologi Pertanian (TP), Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) berinisiatif menggelar Kuliah Umum bertajuk “Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air dan Lingkungan yang Berkelanjutan” pada hari Senin, 15 Oktober 2018, pukul 08.00-11.00 WIB, bertempat di Auditorium Fakultas Pertanian. Kuliah Umum ini diikuti oleh sekitar 207 peserta, meliputi 186 mahasiswa dan 21 staf dosen yang berasal dari berbagai program studi di lingkungan maupun di luar Fakultas Pertanian, antara lain PS TEP, PS D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan (PSL), PS S2 Agronomi, Fakultas Peternakan, bahkan dari PS Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) UNU Purwokerto.
Kuliah Umum diawali oleh beberapa sambutan, yakni sambutan Koordinator PS TEP, Ketua Jurusan TP, dan Dekan Fakultas Pertanian yang sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D., selaku Koordinator PS TEP mengatakan bahwa Kuliah umum merupakan salah satu agenda rutin tahunan PS yang disampaikan oleh narasumber luar dengan kompetensi terkait keteknikan pertanian, yakni: Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), Teknik Pengelolaan dan Pengendalian Bio-Lingkungan (TPPBL), Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan (TSTET), dan Teknik Informasi dan Industri Pertanian (TIIP). Setiap tahun, mahasiswa/staf dosen PS dan mahasiswa/staf dosen luar PS di lingkungan maupun di luar Fakultas Pertanian terlibat di dalamnya. Tujuan utamanya adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman khususnya bagi mahasiswa akan praktek-praktek bidang keteknikan pertanian, mendalami permasalahan nyata yang ada, serta menggali ide-ide kreatif, inovatif, dan solutif atas permasalahan yang ditemui di lapangan. “Melalui Kuliah Umum, diharapkan pembelajaran di PS TEP semakin komprehensif menyentuh berbagai aspek dalam lingkup sistem pertanian dan lingkungan yang lebih luas (biosistem), sehingga mahasiswa/lulusan PS mampu bersaing dan siap menyongsong era global, seperti MEA, juga Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang hangat diperbincangkan”, tambahnya.
Gunawan Wijonarko, S.P., M.P., selaku Ketua Jurusan TP, memberi pesan kepada mahasiswa bahwa niat yang tulus untuk belajar dan menambah wawasan dari Kuliah Umum merupakan pondasi yang harus selalu dibangun. “Dengan demikian, mahasiswa akan mendapat manfaat berupa pengalaman berharga dan keberkahan”, jelasnya.
Sebelum pembukaan Kuliah Umum, Dr. Ir. Anisur Rosyad, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian, mengatakan bahwa Fakultas Pertanian menyambut baik dan terus mendukung setiap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa di lingkungan fakultas, termasuk Kuliah Umum PS TEP yang sedang diselenggarakan. Lebih dari itu, melalui Kuliah Umum, Dekan berharap dapat terjalin silaturahmi sekaligus kerjasama yang solid antara kampus dengan pihak luar baik pemerintahan maupun swasta, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan secara integratif dan efektif. “Jangan berhenti hanya pada kegiatan Kuliah Umum saja, tetapi harus mampu menjangkau kegiatan-kegiatan nyata di lapangan dalam wujud kerjasama yang berkelanjutan”, tegasnya, seraya disusul dengan pengucapan “Basmallah” dan ketukan 3 (tiga) kali sebagai tanda acara resmi dibuka.
Kuliah Umum kali ini disampaikan oleh 2 (dua) narasumber yang telah berpengalaman di bidang SDA dan Lingkungan, yaitu Dr. Ir. Irawadi, CES, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Banyumas dan Nedha Estyarelitha, S.TP., Staf BLU Pusat P2H Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kedua narasumber tersebut masing-masing mengangkat tema kuliah “Restorasi Sungai Kranji Menuju Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Terintegrasi” dan “Sistem Wanatani untuk Mendukung Konservasi Hutan dan Lingkungan”. Pada acara inti tersebut, Dr. Asna Mustofa, S.TP., M.Si., Staf Dosen sekaligus Kepala Laboratorium TPPBL PS TEP bertindak sebagai moderator.
Dalam presentasinya, pembicara pertama, Dr. Irawadi, membahas berbagai hal terkait SDA mulai dari latar belakang, tujuan/target, sampai contoh-contoh strategi restorasi sungai di dunia maupun di Indonesia, termasuk Sungai Kranji di Purwokerto. Pada akhir paparan, Dr. Irawadi mengajak mahasiswa untuk bekerjasama, bahu membahu, memonitor sekaligus mensukeskan upaya restorasi sungai yang ada, terlebih Sungai Kranji yang menjadi salah satu pilot project di Kabupaten Bayumas.
Sementara itu, pembicara kedua, Nedha Estyarelitha, S.TP., mengawali pemaparannya dengan mengenalkan konsep dasar wanatani dan arti pentingnya bagi peningkatan ekonomi kerakyatan, serta beberapa peraturan terkait KLHK. Kemudian, pembicara memberikan beberapa langkah nyata penerapan wanatani berbasis komoditas pertanian yang menguntungkan di lingkungan masyarakat dekat hutan, mulai dari kopi, rumput gajah, jagung, lada perdu, dan lain-lain. Selain itu, disampaikan pula beberapa tantangan yang muncul pada penerapan wanatani dan upaya-upaya persuasif dan koordinatif bersama pihak-pihak terkait seperti Perhutani/LMDH guna menanganinya.
Peserta Kuliah Umum sangat antusias dan seksama mengikuti seluruh pembicaraan maupun diskusi yang disampaikan, terlebih distimulasi oleh adanya pemberian voucher tiket masuk wisata alam di Kutaliman bagi peserta yang mengajukan pertanyaan . Terdapat beberapa pertanyaan cukup kritis yang disampaikan para peserta, antara lain terkait tantangan-tantangan dalam SDA, potensi peningkatan ekonomi kerakyatan dalam wanatani, dan lain-lain. Pada akhir sesi kuliah, Dr. Asna Mustofa, selaku moderator, menyimpulkan bahwa sesuai dengan tujuan dan tajuk yang diangkat, kuliah umum tentang restorasi sungai dan wanatani ini diharapkan dapat menambah wawasan, kesadaran, dan motivasi para peserta khususnya mahasiswa untuk mempraktekan strategi-strategi yang ditawarkan, serta menjunjung tinggi budaya ramah lingkungan. “Hal ini sangat penting dan diperlukan dalam rangka menjaga dan mengelola SDA dan lingkungan yang berkelanjutan”, pungkasnya.
Kuliah Umum didukung oleh Panitia Mahasiswa PS TEP yang telah mempersiapkan dan mengawal proses pelaksanaannya dengan baik. Berbagai tahap persiapan, mulai dari korespondensi narasumber, perancangan rundown acara, dan pembagian tugas tiap seksi (sosialisasi, undangan/peserta, acara, dokumentasi, dan peralatan) telah dilakukan sejak awal Oktober 2018. Termasuk juga di dalamnya perform seni oleh mahasiswa pada jeda/selingan waktu antara pembicara pertama dan kedua. Dengan persiapan sejak dini, keseluruhan rangkaian acara Kuliah Umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan sukses.
Bravo Kuliah Umum PS TEP 2018!….Maju Terus, Tak Kenal Menyerah!…. (d’kg)