[Faperta, 13/5/2019]- Bertempat di Masjid HR Bunyamin, Fakultas Pertanian UNSOED kembali menyelenggarakan pengajian dalam rangka bulan ramadhan. Kegiatan pengajian ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Faperta setiap bulan Ramadhan tiba, dan untuk pengajian perdana Ramadhan 1440 H di mulai di hari Jum’at 10 Mei 2019.
Hadir dalam kegiatan ini Dekan, Para Wakil Dekan, Tenaga Pendidik & Kependidikan serta Mahasiswa di Lingkungan Faperta UNSOED. Untuk Pengajian Ramadhan kali ini bertema “Puasa Ramadhan Sebagai Penghapus Dosa” sebagai narasumber Ustadz Ulul Huda, S.Pdi., M.Si (Tenaga Pendidik di Fakultas Ilmu Budaya UNSOED) serta sebagai moderator Saridin Angota Keluara Mahasiswa Islam (GAMAIS) Fakultas Pertanian UNSOED
Kegiatan pengajian dibuka oleh Ir. Joko Maryanto, M.Si, dalam sambutnaya Wakil Dekan Bidang II menyampaikan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas melimpahkan rahmat, hidayah, kesehatan dan kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga dapat kembali menjalankan puasa di bulan Ramadhan tahun 1440 H ini, dan sebagai kata pembuka dalam pengajian Ramadhan 1440 H di awali dengan bacaan basmalah bersama. |
Ustadz Ulul Huda dalam isian santapan rohani menyampaikan bahwa didalam ibadah puasa di bulan Ramadhan sebagai tujuan utama yang ingin di capai adalah derajat ketaqwaan kepada Alloh SWT. Sebagaimana tertera pada Al Qur’an Suroh AL Baqoroh 183.
“Lalu bagaimana niatan puasa kita agar setelah menjalankan ibadah puasa mencapai derajat Taqwa?” Ungkap Ustadz Ulul
Lalu Ustadz menyampaikan sebuah hadist Nabi Muhammad saw sebagai berikut : An Abiy Huroirota rodhliyallohu ‘anhu, qoola: qoola Rasulullahi shollallohu ‘alaihi wasallam: “Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufiro lahu Maa Taqoddama Min Dzanbih”. (rowahu syaikhoni)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Nabi saw bersabda: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan Iman dan berharap pahala dari Alloh niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaqun ‘alaih : Al Bukhari No. 38 dan Muslim No. 760).” Ungkap Ustazd Ulul Huda
“Untuk itu, maka dalam menjalankan ibadah puasa niatnya karena beriman kepada Alloh SWT, sebagai bukti bahwa dalam menjalankan ibadah puasa meyakini adanya Alloh SWT dengan tulus iklas, lilahi ta’ala, dan orang berpuasa akan medapatkan pahala dan di ampuni segala dosa doanya yang telah lalu.” Jelas ustadz
Lebih lanjut Ustadz Ulul menyampaikan 3 jenis golongan orang yang berpuasa sebagai berikut, Imam al Ghazali mengkategorikan tingkat puasa umat Islam ada 3 tingkatan yaitu shaumul awam (puasa kelas awam), Shaumul Khusus (puasa kelas istimewa) dan shoumul khususil khusu (puasa kelas sangat istimewa)
- Shoumul awam (Puasa kelas awam)
Puasa kelas awam artinya puasa cuma menahan lapar, haus dan syahwat dari hal – hal yang membatalkan puasa. Nabi Muhammad Saw memberikan nasihat melalui khadistnya “Beberapa banyak umatku berpuasa cuma menahan lapar dan haus, mereka tidak mendapatkan pahala yang setimpal dari Alloh SWT.
- Shaumul Khusu (puasa kelas istimewa)
Shoumul khusus, atau puasa kelas istimewa yaitu selain menahan lapar dan dahaga, seluruh panca inderanya juga ikut berpuasa dari hal hal yang merusak pahala puasa serta seluruh anggota badanya berpuasa dari perbuatan maksiat.
- Shaumul Khususil Khusus (puasa kelasa sangat istimewa)
Shaumul khushusil khusus merupakan puasa para nabi, shidiqin dan muqorrobin. Selain menahan haus lapar, dan napsunya serta anggota tubuhnya, puasa ini menahan hati dari keraguan mengenai hal – hal ke akhiratan. Juga menahan pikiran untuk tidak memikirkan masalah dunia, serta menjaga diri dari berfikir selain Alloh SWT.
“Dengan mengetahui golongan orang berpuasa tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong semangat didi untuk menjadi individu dengan kadar puasa yang berkualitas”. Jelas sang Ustadz.(*SP)