[faperta.unsoed.ac.id, Senin, 15/08/19]Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menjadi kendala pada budidaya tanaman. Upaya pencegahan dan pengendalian mutlak diperlukan untuk menyelamatkan hasil produksi. Berangkat dari hal tersebut, dua orang dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Kelompok Bidang Kepeminatan Perlindungan Tanaman, Ir. Endang Warih Minarni, M.P. dan Woro Sri Suharti, S.P., M.P., Ph.D. diundang menjadi narasumber acara Bintek Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau Tahun 2019 di Kabupaten Banyumas.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Menganti, Rawalo bertujuan untuk mencari solusi terhadap kendala OPT pada tanaman tembakau di daerah Banyumas. Acara melibatkan petani tembakau Banyumas yang tersebar di berbagai Desa dan Kecamatan mencakup Desa Losari Kec. Rawalo, Desa Cindaga Kec. Kebasen, Desa Pengadegan Kec.Wangon, Desa Kelapagading Kulon Kec.Wangon, Desa Sikapat, dan Ciberem Kec. Sumbang.
Presentasi yang disampaikan pada kesempatan tersebut adalah mengenai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman tembakau, beserta pencegahan dan pengendaliannya. Diskusi antara petani dan narasumber berlangsung hangat dengan penyampaian kendala OPT di lapangan oleh petani. OPT hama yang umumnya menyerang pertanaman tembakau di Banyumas adalah Spodoptera litura, Helicoverpa armigera, dan Bemisia tabaci. Sementara itu, penyakit yang dominan adalah penyakit kerupuk/keriting yang disebabkan oleh Tobacco Leaf Curl Virus (TLCV) dari keluarga geminivirus. Kunjungan ke areal pertanaman tembakau di Desa Losari, Kecamatan Rawalo serta diskusi dengan ketua kelompok tani setempat dilakukan sebagai penutup acara (Woro).