[faperta.unsoed.ac.id, Jumat, 06/09/19] Suatu produk yang bermutu tinggi, belum tentu akan menjadi produk yang unggul di pasar. Produk tidak cukup jika hanya memiliki keunggulan komparatif saja, namun juga harus memiliki keunggulan kompetitif. Produk yang memiliki kedua keunggulan tersebut adalah produk yang memiliki keunggulan distingtif, yang merupakan modal penting untuk memenangkan pasar. Hal tersebut disampaikan oleh Ir. Mukhlis Bahrainy (CEO Pachira Group dan Member of IFT (Institute of Food Technologist) Chicago, USA) pada kegiatan Kuliah Umum dengan topik Pengembangan Inovasi dari Skala Laboratorium ke Skala Industri pada 4 September 2019 di Gedung Pascasarjana, Fakultas Pertanian Unsoed. Kuliah Umum ini terselenggara atas kerja sama antara Program Studi Magister Ilmu Pangan (MIP) dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Cabang Banyumas. Peserta kegiatan ini terdiri atas staf dosen Fakultas Pertanian Unsoed, staf dosen Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, anggota PATPI Cabang Banyumas, dan para mahasiswa pascasarjana Prodi MIP.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Ir. Mukhlis Bahrainy, bahwa produk yang memiliki keunggulan distingtif ini tidak hanya unggul dalam mutu produk saja, melainkan memiliki berbagai keunggulan, antara lain unggul dalam bidang proses, unggul dalam efisiensi energi, unggul dalam rendemen, serta unggul dalam investasi. Keunggulan distingtif tersebut diperlukan terutama untuk mendukung strategi mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dengan memanfaatkan bahan dasar hasil pertanian yang melimpah di Indonesia.
Perguruan Tinggi merupakan salah satu institusi yang berkecimpung dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Suatu temuan atau invensi belum dapat sepenuhnya dianggap sebagai inovasi jika belum sampai tahap komersialisasi. Oleh karena itu, pihak peneliti di Perguruan Tinggi perlu didorong agar penelitiannya dapat selaras dengan kebutuhan industri. Hasil riset yang berpotensi untuk komersialisasi perlu di-scale up dari skala laboratorium menjadi skala industri. Ir. Mukhlis Bahrainy mengingatkan bahwa scale up tidak sama dengan enlargement, sehingga mutu produk yang dihasilkan antara produk yang dihasilkan dalam skala lab tetap sama dengan mutu produk skala industri.