Teknologi yang dihasilkan dari penelitian di perguruan tinggi belum selesai perjalanannya jika belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu bentuk inovasi teknologi yang terus dihasilkan oleh Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) adalah varietas unggul padi. Galur padi protein tinggi yang dirakit oleh peneliti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unsoed merupakan salah satu inovasi teknologi yang sudah mendapatkan penghargaan sebagai 109 Inovasi Prospektif Indonesia tahun 2017 dari Business Innovation Center, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Padi ini dirakit oleh Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D,. Dyah Susanti, S.P., M.P. dan Agus Riyanto, S.P., M.Si.
Beras yang dihasilkan dari galur padi ini memiliki keunggulan mirip dengan beras jepang Koshihikari yang merupakan beras khusus, yaitu bentuk beras bulat kecil dan teksturnya sangat pulen. Selain kemiripannya dengan beras jepang, varietas ini memiliki kelebihan lain, yaitu kandungan proteinnya tinggi. Kandungan protein padi ini mencapai kisaran 8 – 13%, sedangkan kandungan protein padi pada umumnya berkisar 7 – 9%. Tingginya kandungan protein ini berpotensi meningkatkan kecukupan gizi dan mengurangi resiko peningkatan gula darah.
Berupaya memuarakan inovasi ini, tim peneliti mengenalkan kepada petani dan penyuluh di Kecamatan Padamara, khususnya pada Kelompok Tani Karya Utama 1 Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. Kelompok tani ini memiliki harapan untuk dapat menghasilkan beras-beras kualitas premium, termasuk beras khusus, sehingga pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dibanding dengan menjual gabah langsung kepada pengepul. Pengurus kelompok tani ini memiliki selipan dan vertikal dryer bantuan dari pemerintah yang dimanfaatkan untuk mengelola hasil gabah petani sekitar, sehingga sudah mulai memasok beras kepada beberapa pihak.
Alih teknologi dilaksanakan tim pengabdi yang diketuai oleh Dyah Susanti, S.P., M.P. beranggotakan Prof. Ir. Totok Agung D.H., M.P., Ph.D. dari Program Studi Agroteknologi yang juga merupakan pemulia padi protein tinggi, serta Rifah Ediati, S.TP., M.P. dari Program Studi Teknik Pertanian yang memperkuat dari aspek teknologi pascapanen dan pengemasan. Ketiganya berupaya mendukung pengembangan agroindustri beras khusus bagi Kelompok Tani Karya Utama I Desa Dawuhan Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. Bersama dengan BPP Kecamatan Padamara, tim pelaksana pengabdian ini telah melaksanakan rangkauan kegiatan sejak bulan April 2019.
Petani telah mengenal keragaan padi protein tinggi, padi Jepang Koshihikari, padi merah dan padi hitam yang merupakan padi-padi yang dapat menghasilkan beras khusus. Petani juga diperkenalkan teknologi pascapanen melalui praktik langsung bersama tim dan mahasiswa. Diketahui bahwa kualitas padi protein tinggi yang terbaik diperoleh dari penyimpanan 2 minggu dan kadar air berkisar 13 – 15%. Hal tersebut menjadi dasar dalam produksi beras khusus dengan kualitas premium. Perubahan jenis beras yang diproduksi oleh kelompok tani Karya Utama 1 yang diketuai oleh Bapak Sarijan memberikan peningkatan harga beras yang dipasarkan. PPL setempat, Bpk. Abdul Kholiq meyakini jika prosuksi beras ini dikembangkan akan mampu meningkatkan pendapatan kelompok, dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani. Implementasi inovasi teknologi yang dihasilkan Fakultas Pertanian Unsoed akan mendorong berkembangnya industri bagi masyarakat. Faperta Unsoed, maju terus pantang menyerah..! (Dyah Susanti)