Dalam medukung era revolusi insutri 4.0 Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman menggelar seleksi Tunas Bisnis Mahasiswa Pertanian (TUNAS BIMA). Tujuan dari kegiatan ini mencari bibit unggul para wirausaha muda dari kalangan mahasiswa yang berkarakter, yaitu proses pengintegrasian antara hard skill dan soft skill, mendorong tumbuhnya wirausaha berbasis keilmuan dan mendorong pembentukan dan penguatan kelembagaan pengembangan kewirausahaan diperguruan tinggi.
Kegiatan kewirausahaan di Fakultas Pertanian ini merupakan pilot project praktik berwirausaha, sebagai bentuk perhatian pimpinan Fakultas untuk memulai membentuk wirausaha2 muda/ baru yang mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Model pendampingan yang serius dan berkelanjutan dalam membentuk kelompok/ pribadi mandiri yang handal dan konsekuen. Embrio terbentuknya inkubasi bisnis di Fakultas Pertanian yang mencoba mengembangkan kemampuan intelektual dan kemampuan soffskill.
Pada masa pandemic dengan segala keterbatasan interaksi maka dilakukan penyesuaian pelaksanaan program Tunas Bima dengan menerapkan 3M (Menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mahasiswa yang lolos seleksi Tunas Bima tersebut ditempatkan untuk magang di mitra yang telah ditentukan fakultas bertujuan agar nantinya mahasiswa dapat mengembangkan usaha berkelanjutan secara mandiri yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di tempat tersebut.
Terdapat mahasiswa fakultas pertanian yang berjumlah 15 orang terbagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok diantaranya:
1. M. Faiz Rizki yang beranggotakan Nur, Mufti, Melia, dan Rizka.
2. Arjuno yang beranggotakan Nila, Rias, Kharir, dan Rena.
3. Alfian Rizki P yang beranggotakan Adri, Dewi, Rifka, dan Erliana
Dosen pembimbing untuk kegiatan ini yaitu Bapak Ir. Bambang Sumanto, M.Sc
Masa Pandemi tidak menyurutkan semangat mahasiswa melaksanakan kegiatan magang pada Mitra Kegiatan.
Kelompok mahasiswa tersebut bermitra dengan koperasi mitraniaga syariah. Koperasi tersebut dipimpin oleh Bapak Sudiro Husodo, merupakan koperasi pemasaran yang memiliki fokus pada bidang mal dan jasa. Salah satu jenis usaha yang dijalankan adalah bidang pertanian dan sedang merintis Agrowisata. Salah satu komoditas utama yang dikembangkan di koperasi tersebut yaitu buah melon. Salah satu lahan melon binaan koperasi yaitu lahan milik pemerintah desa Karangcegak dan dikelola oleh Bapak Abdul. kebun melon tersebut diberi nama Kebun Melon Mas – Tawon Semat – Mitra 7 yang beralamat di Jl. Dukuh Jengkolan Wetan, Dusun I, Karangcegak, Kec. Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Mahasiswa dibimbing mulai dari perkecambahan benih melon, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pasca panen, dan pemasaran. Selain itu, mahasiswa diberi tanggungjawab merawat 220 tanaman melon tiap kelompoknya untuk dilkaukan pemeliharaan hingga pemasaran.
Mahasiswa juga diberi pengetahuan tentang pengolahan buah melon afkir atau buah melon muda yang tidak lolos sortir. Kreasi yang dibuat diantaranya setup melon, manisan melon, serta mahasiswa berinovasi membuat nugget melon, donat isi selai melon, dan puding melon.
Kegiatan pemasaran buah melon yang dilakukan diantaranya yaitu pembuatan agrowisata, menjajakan melon pada warga sekitar menggunakan kendaraan, serta memasarkan pada kios-kios pedagang buah. Mahasiswa belajar dan turun langsung membantu bidang pemasaran melalui agrowisata.
Terkait antusisme masyarakat, masyarakat sangat antusias untuk datang ke agrowisata yang diselenggarakan dari hari rabu-minggu selama akhir bulan Oktober sampai dengan pertengahan November. Pada hari rabu hingga kamis rata-rata pengunjung mencapai 90 orang, hari jumat 40 orang, hari sabtu hingga 160 orang dan puncaknya pada hari minggu lebih dari 300 pengunjung. Pengunjung biasanya berdomisili di sekitar desa Karangcegak, Purwokerto, dan Sokaraja. Diharapkan kegiatan ini dapat mengasah hard skill bidang budidaya pertanian dan soft skill terkait kegigihan menjalankan usaha sehingga nantinya dapat membekali lulusan dengan kemampuan enteurpreuner untuk tidak langi mengandalkan sebagai pencari kerja tetapi menciptakan lapangan kerja dengan bekal ilmu yang didapatkan selama proses perkuliahan maupun kegiatan non akademis. [OHR]