Pandemi Covid-19 berdampak pada serapan tenaga kerja di Indonesia. Jumlah pengangguran karena pengurangan tenaga kerja meningkat ditambah dengan angkatan kerja baru. Lulusan perguruan tinggi mendominasi jumlah penggangguran di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran lulusan universitas mencapai 5,67 persen dari total angkatan kerja. Banyaknya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi karena bertambahnya angkatan kerja yang tidak terserap sepenuhnya oleh lapangan pekerjaan. Sangat disayangkan dengan background pendidikan yang tinggi, potensi intelektual muda mereka tidak bisa teraktualisasi. Melihat fenomena tersebut, Fakultas Pertanian Unsoed melalui program bernama TUNAS BIMA berinisiatif memberikan pendanaan, mentoring dan praktek wirausaha bagi mahasiswa. Tujuan program ini untuk membuka peluang bagi mahasiswa untuk menghasilkan usaha di bidang pertanian salah satunya diversifikasi olahan makanan. Usaha ini nantinya dapat dilakukan selama proses atau sesudah menyelesaikan studi. Pada tahun 2020 ini program TUNAS BIMA mengadakan kerja sama dengan perusahaan mitra, dalam programnya mahasiswa mempelajari pengelolaan usaha dengan sistem magang. Lima orang mahasiswa dari Jurusan Ilmu Teknologi Pangan yang diketuai oleh Salsabilla Rusdi Pratiwi dengan anggota Indah Fitri Haryani, Devi Eka Setianingsih, Siti Nur Rohmah dan Ahnif Jusmansyah Laksono atas bimbingan Bapak Karseno, Ph.D melaksanakan program TUNAS BIMA dengan mitra CV Inagro Jinawi.
CV Inagro Jinawi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi gula semut untuk di ekspor. Dalam pelaksanaan program magang ini, kelima mahasiswa tersebut membuat produk inovasi turunan gula kelapa berupa donat palm sugar dengan merk dagang “Donatlurr”. Substitusi gula kelapa pada produk Donatlurr memiliki kelebihan karena memiliki indeks glikemik rendah dibanding donat yang menggunakan gula pasir. Program magang diawali dengan melakukan kunjungan CV Inagro Jinawi untuk mengetahui proses input bahan baku hingga menjadi output produk gula semut siap ekspor. Selama satu bulan tim melakukan trial produk untuk menghasilkan donat yang berkualitas dengan cita rasa tradisional gula kelapa.
Periode tial diakhiri dengan uji sensori yang menghasilkan donat palm sugar pertama di Purwokerto. Rasa gurih dan tekstur empuk donat plam sugar tidak kalah dengan donat gula pasir pada umumnya. Grand opening dilaksanakan selama dua hari dimulai hari jumat tanggal 13 – 14 November 2020 , sangat terlihat antusias masyarakat akan produk baru “Donatlurr” dan berhasil menjual lebih dari 50 box donat dengan harga promo sebesar 20% dari Rp 30.000/box donat. Sistem marketing yang sudah dilakukan selama penjualan hanya melalui sosial media berupa instagram dan whatsApp dengan menyebarkan pamflet. Ini membuktikan bahwa donat palm sugar potensial untuk dikembangkan sebagai ladang usaha yang menjanjikan. Kini kelima mahasiswa faperta tersebut mulai aktif berbisnis donat palm sugar. Program magang bersama CV Inagro Jinawi memperlihatkan pangan lokal gula semut dapat bersaing di pasar luar negeri serta dapat dijadikan produk kekinian yang laku di pasaran. Wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Ir Siswantoro, M.Si sangat mendorong kegiatan produksi donat ini dan berharap usaha nya bisa berlanjut meskipun program Tunas Bima sudah selesai. Respon konsumen sangat antusisas dengan hadirnya produk donat dengan varian beragam dan gula merah sebagai salah satu ingredient-nya. Rasanya unik dan gurih begitu komentar Ibu Endang Warih selaku konsumen. Salam dari Lokal untuk Internasional (ohr)