Salah satu permasalahan pada peningkatan produksi pertanian di Indonesia adalah permasalahan pupuk yang cukup mahal dan kurangnya pasokan pupuk bagi petani serta dampaknya terhadap lingkungan. Khususnya pupuk nitrogen, permasalahan lain adalah efisiensinya yang rendah dan menyebabkan penurunan produktivitas tanah. Hal ini karena pupuk nitrogen sangat mudah hilang dari tanah melalui penguapan dan tercuci bersama aliran permukaan. Kehilangan nitrogen sangat besar nilainya bila dilihat dari nilai rupiahnya dan kerugian tersebut akan semakin besar karena pupuk nitrogen yang tidak termanfaatkan akan menyebabkan pencemaran air maupun udara. Berdasarkan keprihatinan atas permasalahan pupuk maka Tim Dosen Agroteknologi merakit PUPUK N-ZEO-SRPlus. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di laboratorium Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian UNSOED dengan sumber pendanaanPROGRAM PENDANAAN RISET INOVATIF-PRODUKTIF (RISPRO) LPDP tahun 2020. Tim terdiri atas: Ir. Kharisun, PhD., Dr. Ir. M Rif’an, MP, Ir. Mudjiono, MP dan Dr.Tech.Sc. Ir. Budi Prakoso, M.Sc. dibantu tim teknis yang terdiri atas: Kartika Ferrawati, SP, Ratri Noorhidayah, S.P, M.Sc, Narso, AMd dan Eri Nurvitasari, AMd, uji coba pupuk telah dilaksanakan pada berbagai komoditas tanaman pangan (Padi dan Jagung) maupun tanaman hortikultura (bawang merah dan selada) di berbagai lokasi (Cirebon, Purwosari, Tambaksari dan Jetis) melibatkan 24 mahasiswa S1 Agroteknologi dan 2 mahasiswa S2 Agronomi.
Embrio dari PUPUK N-ZEO-SRPlus adalah pupuk alami “NZEO-SR (Nitrogen Zeolite Slow Release) menggunakan bahan yang mempunyai kemampuan meningkatkan efisiensi pemupukan dan meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) serta mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah yaitu zeolite dan montmorilonit. Zeolit alam dilaporkan dapat menurunkan laju volatilisasi NH3 dari pupuk N, karena zeolit mempunyai ruang pori yang besar untuk menjerap dan menukarkan kation, bahan pengaya lain yaitu mineral yang diperkaya nitrogen sebagai upaya pemanfaatan sumberdaya alam Domog, yang ketersediaanya sebagai deposit mineral masih cukup melimpah, yaitu sekitar 120 juta ton yang tersebar di 46 lokasi di Kabupaten Lebak. Pupuk alami “NZEO-SR” dibuat dari bahan utama deposit zeolit alam dan lempung tipe 2:1 jenis montmorillonite sebagai bahan penyemen (cementing agent) dan telah diujicobakan pada tanaman padi pada tanah ultisol dan telah dipamerkan pada gelar pameran inovasi di LIPI Jakarta bulan Oktober 2015 dan sedang didaftarkan hak patennya pada tanggal tanggal 31 Mei 2016 (No pendaftaran paten P00201608687 dan sudah mendapatkan no merek produk (No.TDR: D002017039883) dari dana hibah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Kemenristekdikti. Akan tetapi pupuk NZEO-SR belum diproduksi secara komersial karena masih dalam proses review untuk mendapatkan Surat Ijin Edar dari Kementrian Pertanian. Untuk itu pupuk NZEO-SR perlu dikembangkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi petani khususnya dengan makins meningkatnya permasalahan stress abiotic yang dialami oleh tanaman seperti kekeringan dan kegaraman, dan stress biotik seperti hama dan penyakit. Untuk itu produk NZEO-SR juga akan dikembangkan menjadi pupuk NZEO-SRPlus dengan pengkayaan unsur Si dan peningkatan teknologinya.
Pengembangan pupuk NZEO-SR menjadi NZEO-SRPlus dimaksudkan untuk meningkatkan performance pupuk dalam penerapannya di lahan pertanian, untuk meningkatkan efisiensi serapan nitrogen oleh tanaman dan untuk dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi stress abiotik dan biotik. Hal ini karena pupuk NZEO-SRPlus akan lebih diprioritaskan digunakan pada lahan-lahan sub-optimal yang mempunyai permasalahan spesifik (marginal), tetapi mempunya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan seperti lahan pasir dan lahan tanah masam. Pengembangan teknologi pupuk NZEO-SRPlus ini dilakukan dengan teknologi nano untuk ukuran zeolite dan perakitannya menggunakan coating dari mineral silikat montmorillonit yang berukuran nano dan bahan humat. Coating dg teknologi tersebut akan menyebabkan pupuk mempunyai kemampuan mengendalikan unsur N lebih baik sehingga efisiennya lebih tinggi dan memudahkan penggunaan di lapang. Disamping itu adanya coting nano-silikat dan bahan humat akan dapat meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah, khususnya pada tanah-tanah marginal(sub-optimal). Mineral zeolite merupakan mineral tridimensional network yang mempunyai KTK yang tinggi mencapai 250 mg/ yang sangat cocok untuk penjerap nitrogen di dalam kisi-kisinya. Mineral montmorilonit merupakan mineral silikat dengan KTK tinggi dan mempunyai sifat plasitisas yang tinggi sehingga sangat sesuai sebagai bahan coating pupuk. Bahan humat merupakan bahan organik yang telah mengalami pelapukan yang lanjut yang terdiri dari asam humat, asam fluvat dan bahan humin, dimana bahan2 tersebut mempunya KTK yang tinggi dan mampu mengendalikan kelembaban pupuk serta mengandung hara makro dan mikro tanaman. Bahan humat akan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah sehingga sangat baik diberikan untuk memperbaiki produktivitas tanah-tanah marginal (sub-optimal) masam.
Perakitan pupuk ini bekerjasama dengan mitra CV. JJ Tiga Putri Agrica yang sudah berpengalaman dalam memproduksi dan memasarkan pupuk organik cair maupun pupuk padat. CV. JJ Tiga Putri Agrica juga sudah punya kerjasama yang sangat baik dengan kelompok- kelompok petani di beberapa wilayah Indonesia khususnya di daerah jawa barat. Perusahaan ini juga mempunyai mesin untuk produksi pupuk granule yang sesuai untuk produksi pupuk NZEO_SR-Plus. Diharapkan pupuk yang dihasilkan ini dapat membantu memecahkan solusi efisiensi pupuk sehingga dapat memberikan kojntribusi terhadap petani dan masyarakat secara umum. Terus maju dan berkarya Faperta [ohr]