Pada hari Sabtu tanggal 13 Maret 2021, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himagreen) UNSOED telah sukses mengadakan kegiatan diskusi publik dengan tema “Sistem Manajemen Alsintan di Kelompok Tani”. Kegiatan tersebut dimulai pukul 09.00 WIB secara daring menggunakan platform zoom. Tujuan kegiatan yaitu memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen alat mesin pertanian (alsintan) di skala kelompok tani, memberikan penjelasan mengenai alsintan jenis baru, memberikan pemahaman dalam memaksimalkan pemanfaatan alsintan yang dimiliki kelompok tani, serta menjelaskan usaha dalam meningkatkan keinginan kelompok tani dalam mempelajari penggunaan alsintan.
Kegiatan yang diikuti oleh 45 peserta anggota Imatetani Rayon D diisi oleh 2 orang pembicara, yaitu Ir. Masrukhi, M.P (Dosen Teknik Pertanian UNSOED) dan Muhammad Umar Anif (Alumni Teknik Pertanian UNSOED). Ir. Masrukhi, M.P. selaku pembicara pertama menyampaikan bahwa “Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus mendorong program pengembangan pertanian modern. Salah satunya dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digunakan mulai dari pengolahan tanah sampai dengan tahap panen dan pasca panen. Alat dan mesin pertanian digunakan untuk mencapai tujuan peningkatan produksi dan efisiensi waktu, biaya, dan usaha dalam kegiatan”.
Pembicara pertama juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait alsintan, yaitu:
1. Manajemen alsintan
Orang yang menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pegawai, pengarahan dan kepemimpinan.
2. Kinerja mesin pertanian
Dapat dinyatakan dalam satuan jumlah per satuan waktu dan kinerja tenaga yang merupakan ukuran efektivitas tenaga yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan
3. Analisis ekonomi dan pemilihan alsin
Kegiatan analisis ekonomi dan pemilihan alsin mencakup analisis biaya alat dan mesin pertanian, biaya produksi, dan biaya operasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alsin
Ukuran power daya yang sesuai dengan luas lahan dan produksi serta merk dan tipe alsin yang efisien (kontruksi, desain, suku cadang)
Muhammad Umar Anif yang merupakan alumni sangat memotivasi mahasiswa agar mau terjun dalam dunia pertanian. Pembicara kedua menyampaikan beberapa hal terkait energi biodiesel, yaitu:
- Potensi kemanfaatan dan tantangan biodiesel yaitu menyelaraskan subsidi minyak diesel dengan insentif untuk biodiesel, merancang penetapan harga biodiesel yang menarik produsen, biaya produksi yang lebih tinggi untuk biodiesel bagi pasar domestik.
- UU No 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, pemerintah provinsi mempunyai wewenang atas urusan penerbitan izin, pembinaan dan pengawasan usaha niaga bahan bakar nabati sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan sampai dengan 10.000 ton per tahun.
- Pemanfaatan biodiesel yang bersumber dari bahan sayuran dalam bidang pertanian, khususnya pada penggunaan alat dan mesin pertanian.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi setelah materi selesai disampaikan oleh dua pembicara. Dalam sesi diskusi dibuat room kecil dengan 10 peserta tiap room dan diberikan topik permasalahan mengenai peran dan tindakan mahasiswa dalam bidang edukasi teknologi pertanian berbasis digital. Kegiatan tersebut ditutup dengan sesi penyampaian kesan dan pesan selama kegiatan Diskusi Public Imatetani Rayon D yang disampaikan oleh perwakilan dari peserta. Pada kegiatan ini, peserta sangat antusias, dilihat dari banyaknya pertanyaan dikolom komentar pada sesi QnA.