Rabu, 17 Maret 2021 bertempat di Gedung Pascasarjana Lt. 2 Program Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) melaksanakan ujian terbuka promosi doktor yang ke-4 secara luring dihadiri oleh undangan terbatas yaitu kolega dari promovendus Endang Warih Minarni dari Program Studi Agroteknologi Faperta UNSOED, keluarga, dan rekan seangkatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting. Pada kesempatan ini Promovendus Endang Warih Minarni NIM A3A015003 resmi menyandang gelar Doktor dari Faperta UNSOED setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada ujian terbuka di hadapan 7 orang penguji internal dan 2 penguji eksternal.
Ujian terbuka promosi doktor dipimpin oleh Ketua Sidang: Dr. Ir. Anisur Rosyad. M.S., Sekretaris Sidang : Dr. Ir. Saparso,M.P, Tim Promotor terdiri atas: Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S.,Ph.D. Ko-Promotor I: Ir. Agus Suyanto,S.U., D. Tech. Sc. dan Ko-Promotor II: Dr.Ir Rostaman, MSi. Tim Penguji ujian terbuka ini terdiri atas Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. (Penguji
Profesor), Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si. (Penguji Eksternal), Dr. Bambang Heru Budianto, M.S. (Penguji Internal), Prof. Dr. Rer.Nat. Imam Widhiono MZ,MS (Penelaah I), Ari Asnani,S.Si, Ph.D (Penelaah II), Dr. Ir. Nur Prihatiningsih, MS (Penelaah III). Promovendus Endang Warih yang menyusun disertasi berjudul “Metabolit Sekunder Jamur Entomopatogen
Untuk Mengendalikan Hama Wereng Batang Coklat Pada Padi” dinyatakan lulus dengan IPK 4,00 dan predikat sangat memuaskan.
Penyusunan Disertasi dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas tingginya kehilangan hasil panen tanaman padi karena serangan Hama Wereng Batang Coklat (WBC). Hasil studi pustaka menunjukkan kehilangan hasil padi di Asia Tenggara 30 -50 %, Vietnam 1 jt ton, Thailand 173.000 ton, Indonesia 63.075 ha rusak dan 20.152 ha puso. Sementara disatu sisi pertambahan jumlah penduduk terus meningkat, menuntut agar produksi padi bisa terus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat.
Disertasi yang diujikan bertujuan untuk mendapatkan insektisida organik berbasis metabolit sekunder jamur entomopatogen yang efektif untuk mengendalikan hama WBC dan ramah lingkungan. Pelaksanaan riset terdiri atas lima tahapan sebagai berikut:
Tahap I (Eksplorasi jamur entomopatogen), bertujuan untuk menemukan jamur entomopatogen yang efektif membunuh hama WBC.
Tahap II menguji kemampuan metabolit sekunder jamur entomopatogen yang ditemukan pada tahap sebelumnya dalam mengendalikan hama WBC dalam skala Laboratorium.
Tahap III menguji cara aplikasi metabolit sekunder terpilih untuk mengendalikan WBC dalam skala Laboratorium.
Tahap IV menguji kemampuan metabolit sekunder jamur entomopatogen yang ditemukan dalam pengujian Tahap III untuk mengendalikan hama WBC di lapangan.
Tahap V identifikasi jamur entomopatogen terpilih dan metabolit sekunder yang dihasilkan.
Kesimpulan dari rangkaian riset yang dilaksanakan yaitu: ditemuikan beberapa isolat jamur yang berpotensi mengendalikan WBC berupa: isolat J22, J34, dan J 60 yang merupakan jamur dari Lecanicillium saksenae, Myrothecium sp., dan Simplicillium sp. Studi literatur menunjukkan
bahwa ketiga jamur tersebut belum pernah dilaporkan menginfeksi WBC. Sehingga hasil penelitian ini dapat dikatakan sebagai penemuan baru jamur entomopatogen sebagai agen hayati pengendalian hama WBC. Masing-masing isolat mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan
dan efikasi yang berbeda.
Publikasi international sebagai salah satu syarat kelulusan berupa artikel ilmiah dengan judul Exploration And Pathogenicity Test Of Entomopathogenic Fungus From Brown Planthopper (Nilaparvata Lugens Stal) Pest telah terbit pada Jurnal Ecology, Environment and Conservation 26(1): 24 – 33, Maret 2020.
Selamat kepada Dr. Endang Warih Minarni, semoga gelar dan ilmu yang didapatkan dapat dijadikan referensi dalam perkembangan ilmu pertanian, khususnya pengendalian hama tanaman. Penggunaan metabolit sekunder dari jamur entomopatogen diharapkan dapat mengurangi kegagalan aplikasi jamur entomopatogen dalam bentuk formula padat maupun cair dan dapat menggantikan penggunaan insektisida sintetis, sehingga mendukung kegiatan budidaya pertanian yang ramah lingkungan, berguna bagi masyarakat dan memajukan dunia pendidikan serta instansi tempat mengabdi. Faperta prestasi tiada henti. [ohr]