Metabolit sekunder merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh agensia pengendali hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Metabolit sekunder memiliki beragam fungsi, diantaranya adalah mampu menghambat perkecambahan spora patogen, melindungi tanaman pada pertumbuhan awal, mampu menyediakan nutrisi bagi tanaman dan merangsang terbentuknya zat pengatur tumbuh. Kelebihan penggunaan metabolit sekunder agensia pengendali hayati lainnya adalah mudah dalam pembuatan, mudah diaplikasikan, dapat dipadukan penggunaannya dengan pupuk serta pestisida dan tidak meninggalkan residu.
Berkaitan dengan pemanfaatan metabolit sekunder sebagai pengendali OPT, Guru besar bidang penyakit tumbuhan, Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D. pada tanggal 8 Maret 2021 berkesempatan menjadi narasumber untuk menyampaikan materi mengenai pengendalian OPT Karet dengan menggunakan metabolit sekunder pada kegiatan Bimtek Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karet yang diadakan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementrian Pertanian di Bogor.
Masih berkaitan dengan metabolit sekunder, Prof Loekas yang banyak berkecimpung di bidang penyakit tumbuhan dan agensia hayati berkesempatan pula memberikan materi pelatihan Teknik Pengujian Metabolit sekunder secara kualitatif pada tanggal 22-25 Maret 2021 di Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Topik mengenai teknik pengujian kualitas metabolit sekunder tersebut mendapat respon positif dari 23 tenaga laboratorium yang hadir. Kedua kegiatan tersebut pada akhirnya mampu membuka wawasan tentang pemanfaatan metabolit sekunder agensia pengendali hayati dan kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian OPT yang efektif dan efisien.