Kesehatan masyarakat akan terbangun oleh kuatnya ketahanan pangan dan gizi keluarga. Memadukan ilmu dan inovasi teknologi lintas disiplin, para akademisi Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman bersama praktisi industri pertanian bersinergi dalam Gerakan Dokter Tani, bersama-sama membangun ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Program ini meyakini bahwa masyarakat yang sehat tidak hanya cukup bertumpu pada kesehatan fisik yang didukung kecukupan pangan, gizi dan pola hidup saja, akan tetapi juga kesehatan mental dan kesejahteraannya. Petani merupakan bagian masyarakat yang menjadi tumpuan utama ketahanan pangan perlu mendapat perhatian agar terus mampu berperan dengan optimal.
Pemanfaatan inovasi teknologi berupa varietas unggul baru padi yang dihasilkan Fakultas Pertanian Unsoed, yaitu Inpago Unsoed 1 dan pupuk organik menjadi komponen penting dalam upaya peningkatan produksi padi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan di wilayah binaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kembaran yang berada di lingkup kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas. BPP Kecamatan Kembaran bersama Gerakan Dokter Tani melaksanakan Farm Field Day dan Diseminasi Ipteks pada hari Rabu, 9 Juni 2021 di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabuoatrn Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, M.M., tim Fakultas Kedokteran dan Fikes Unsoed dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, Sp.KF., M.Si. Med., dr. Lieza D.S., M.Kes, dr. Wiwiek Fatchurohmah, M.Sc., Eri Wahyuningsih, S. Ked., M.Kes. (akademisi bidang kedokteran dan ilmu kesehatan). Pendampingan teknologi varietas unggul dan budidaya melibatkan Dyah Susanti, S.P., M.P., Agus Riyanto, S.P., M.Si (keduanya pemulia padi dan peneliti bidang pertanian). Sedangkan dari kalangan industri pertanian Muh. Munawar, S.P., M.P. (mitra industri produsen benih padi Unsoed), Prof. A. YPBC Widyatmoko (peneliti dan praktisi industri pertanian) dan dr. M.M. Hari Suzanna K.N. (praktisi kesehatan dan industri pertanian). Pelaksana kegiatan adalah BPP Kecamatan Kembaran, dengan koordinator Emy Triyanti, S.TP, dan jajaran penyuluh diantaranya Jumeri, S.P., M. Arifudin, S.P., Siti Badriyah, S.P., sedangkan peserta kegiatan adalah ketua kelompok tani yang berasal dari desa-desa wilayah binaan BPP Kecamatan Kembaran. Berbagai materi disampaikan dan didiskusikan dalam diseminasi Ipteks, diantaranya pengenalan varietas-varietas unggul baru padi dan pupuk organik dalam perbaikan kesuburan tanah guna mendukung produksi padi berkelanjutan, juga disampaikan tentang pencegahan penyakit-penyakit yang menular melalui tanah untuk memberikan bekal bagi petani dan penyuluh agar tetap sehat dalam menjalankan perannya.
Hadirnya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Ir. Jaka Budi Santosa, M.M. dalam acara Farm Field Day demplot padi Inpago Unsoed 1 berkelanjutan dan Diseminasi Ipteks di Desa Pliken, wilayah binaan BPP Kecamatan Kembaran ini memberikan penguatan akan pentingnya membangun sinergi dalam membangun pertanian. Kepala Dinas juga memberikan arahan pentingnya pemanfaatan sumber daya desa dan korporasi petani dalam penguatan bidang pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan petani. Kepala Dinas juga berharap kerja sama dengan Fakultas Pertanian Unsoed dapat dikembangkan lebih lanjut dalam berbagai bentuk program kegiatan.
Penggunaan varietas unggul Inpago Unsoed 1 yang dirakit oleh Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. dan Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D. ini menyiasati kondisi lahan Desa Pliken yang mengalami keterbatasan air pada mudim tanam kedua dan ketiga, serta rendahnya tingkat kesuburan tanah akibat aktivitas industri batu bata yang telah berlangsung bertahun-tahun. Hilangnya lapisan top soil menyebabkan daya dukung tanah bagi produksi tanaman semakin menurun. Keunggulan Inpago Unsoed 1 yang bersifat amfibik, yaitu unggul di lahan sawah dan berdaya hasil tinggi di lahan kering, efisien hara dan responsif pupuk organik dipadukan dengan pupuk organik diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan produksi padi bagi petani secara berkelanjutan. Kualitas hasil padi Inpago Unsoed 1 yang memiliki rendemen tinggi, nasinya bertekstur pulen dan wangi menyebabkannya mudah diterima pasar. Bekerja sama dengan Teaching Industry Unsoed, hasil padi yang nantinya dipanen dari demplot ini akan diolah dan dipasarkan lebih lanjut sebagai beras premium. Pada musim tanam berikutnya, akan dikembangkan produksi padi berkelanjutan memanfaatkan varietas-varietas unggul padi Unsoed yang tidak hanya berproduksi tinggi tetapi juga fungsional, diantaranya varietas unggul padi protein tinggi, Inpago Unsoed Protani dan Inpari Unsoed P20Tangguh, hasil karya tiga pemulia dan peneliti Fakultas Pertanian Unsoed, yaitu Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Agus Riyanto, SP., M.Si dan Dyah Susanti, S.P., M.P. yang baru saja dilepas sebagai varietas unggul baru nasional berdasarkan SK. Menteri Pertanian Republik Indonesia. Pemanfaatan inovasi-inovasi teknologi Fakultas Pertanian Unsoed dalam Gerakan Dokter Tani berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan industri, diharapkan semakin memantapkan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Faperta Unsoed sahabat petani.. maju terus pantang mundur, tidak kenal menyerah..!
Kontributor berita: Dyah Susanti/09062021