Delegasi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman / Unsoed kembali mempersembahkan medali. Kali ini di ajang World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC 2021). Dua Tim UNSOED masing-masing memborong Gold Medal dan Silver Medal. Ajang ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Assosiation (IYSA) berkolaborasi dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Tercatat kegiatan ini diikuti oleh 288 peserta dari 21 negara. Perlombaan dilaksanakan pada tanggal 17-20 Juni 2021 diawali dengan opening Ceremony Tanggal 17 Juni 2021, dilanjutkan Tanggal 18-19 Juni 2021 Judging Session, dan 20 Juni 2021 Awarding Ceremony.
Pada kegiatan ini UNSOED diwakili oleh delegasi dan dua-duanya meraih prestasi yang membanggakan. Delegasi pertama yang diketuai oleh Elsa Wulandari (Fakultas Pertanian/Teknik Pertanian) dan beranggotakan Annisa Islamiati (Fakultas Pertanian/Agroteknologi), Mochammad Rezky Darmawan (Fakultas Biologi/Biologi), Rizqita Radhiahma (Fakultas Biologi/Pengelolaan Sumber Daya Perikanan), dan Lilis Dwi Saputri (Fakultas Pertanian/Teknik Pertanian) berhasil meraih medali Emas. Adapun judul yang ditampilkan yaitu “Mr Rytem (Smart Irrigation System’) in garlic cultivation engineering in lowland dengan mengambil sub tema Technologi”. Paper tersebut mengenai sistem irigasi kabut berbasis mikrokontroler pada tanaman bawang putih varietas lumbu putih yang diterapkan pada dataran rendah. Tim ini dibimbing oleh Susanto Budi Sulistyo, M.Si.,Ph.D
Sementara itu delegasi kedua diketuai Yoga Aditya (Fakultas Pertanian/Teknik Pertanian), Cantika Rayyan (Fakultas Pertanian/Teknik Pertanian), Regata Ringga Hanessa Putry (Fakultas Biologi/Biologi), Untsa Istiqomah Fillah (Fakultas Biologi/Biologi), dan Yasinta Nahdatulia (Fakultas Biologi/Biologi) berhasil membawa medali perak. Adapun Judul kreativitas yang ditampilkan yaitu “Easyponic Application: Easy Hydroponic solution For Future”. Tim ini dibimbing oleh Dian Novitasari, S. TP., M. Si. Karya ini dibuat karena melihat tantangan di sector pertanian yang semakin tinggi, salah satunya lahan yang terbatas, tersemar, tidak subur, dan kering. Permasalahan ini dapat diatasi dengan teknik penanaman hidroponik. Pemanfaatan hidroponik ini dapat diimplementasikan pada lahan sempit, tercemar dan tidak subur. Namun, informasi mengenai hidroponik ini tersedia secara terpisah di berbagai media dengan cangkupan informasi yang sangat luas, sehingga menyulitkan para pemula hidroponik maupun petani untuk memahaminya dan menerapkannya. Produk hidroponik juga belum ramai dipasarkan kepada masyarakat. Melihat permasalahan tersebut Yoga dan tim melakukan inovasi pembuatan prototype aplikasi berbasis tekonologi android yang memiliki berbagai fitur yaitu grafik nutrisi, catatan, kamus, artikel, podcast, konsultasi dengan ahli, dan toko penjualan produk hidroponik. Sehingga diharapkan inovasi ini dapat dikembangkan sehingga mampu membantu pemula hidroponik dan petani untuk mendapatkan informasi terkait hidroponik dan memasarkan produk hidroponiknya. (RL) #unsoedmajuterus