Prestasi di ajang intenasional Kembali dipersembahkan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Kali ini di ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA). Di ajang ini mahasiswa Unsoed yang terdiri atas Yoga Aditya, Muhammad Fiqih Khoirosidin, dan Cantika Rayyan, membuat ide alat peniris minyak berbasis Internet Of Things. Dalam kegiatan ini, mahasiswa unsoed juga berkolaborasi dengan satu orang mahasiswa Politeknik Negeri Bandung, yaitu Fahmi Shohib Maulana
WYIIA diikuti oleh 450 tim yang berasal dari 35 negara. Silver Medal berhasil diraih oleh tim dengan judul “E-SHALLER: Smart Spinner For Fried Food Based On Internet Of Things”
Ketua Tim Yoga Aditya (Prodi Teknik Pertanian,UNSOED) mengatakan bahwa awal mula ide tercipta untuk membuat alat peniris minyak adalah karena tingginya permintaan makanan yang digoreng di masyarakat, sebagai contoh keripik, tempe, tahu, bakwan goreng, dan lainnya. Sebagai makanan yang digoreng, memiliki keterbatasan yaitu umur simpan konsumsi pendek karena adanya kandungan minyak pada gorengan tersebut. “Diketahui bahwa makanan yang mengandung minyak berlebih akan berdampak pada kesehatan, oleh karena itu perlu adanya alat peniris minyak yang bisa mengurangi minyak didalamnya”, ungkapnya.
Pada umumnya minyak pada gorengan hanya ditiriskan secara manual, hal tersebut kurang efektif dan efisien dalam mengurangi kandungan minyak yang ada didalamnya. Oleh karena itu, kami membuat prototipe mesin peniris minyak berbasis Internet of Things, agar pengguna lebih mudah dalam mengoperasikan mesin tersebut dan dapat mengontrol dan monitoring melalui smartphone. “Diharapkan dengan adanya alat peniris minyak ini menghasilkan makanan gorengan yang sehat dan dapat meningkatkan nilai gizi”, jelasnya (RL). #unsoedmajuterus