Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman telah menyelenggarakan Program Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Kompetensi Fasilitator Penyuluh Pertanian Berlisensi BNSP. Agenda kegiatan berlangsung selama 3 hari yaitu: pada tanggal 22-23 Juni 2022 peserta kegiatan melakukan pelatihan di Hotel Surya Yudha Purwokerto dan tanggal 24 Juni 2022 peserta melaksanakan kegiatan sertifikasi di Laboratorium Pengembangan Agribisnis dan Laboratorium Pemasaran Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Peserta yang hadir sebanyak 28 orang yang terdiri dari beberapa Dosen Fakultas Pertanian, mahasiswa D3, S1 dan Pasca Sarjana serta Penyuluh pertanian.
Pembukaan kegiatan pelatihan dihadiri oleh Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Bapak Budi Dharmawan, S.P., M.Si., Ph.D. dan dibuka dengan sambutan langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Anisur Rosyad, M.S. Pada sambutannya beliau menyampaikan bahwa adanya kegiatan program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi ini dapat memberikan tambahan manfaat bagi para peserta untuk menambah kompetensi dan keterampilan, terutama bagi para mahasiswa program MBKM sebagai tambahan keterampilan kompetensi yang dimiliki agar lebih siap untuk menghadapi dunia kerja. Program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi ini bertujuan untuk meningkatkan proses mutu hasil pekerjaan, meningkatkan profesionalisme dan menentukan kelayakan penyuluh pertanian dalam bertugas sebagai pelaksana pembangunan pertanian.
Materi penyuluhan disampaikan langsung oleh Bapak Ir. Sudrajat, M.P. yang saat ini berprofesi sebagai Sekretaris Yayasan Pendidikan Galuh, Ciamis. Pemaparan materi disampaikan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 dan Nomor 47 Tahun 2016. Pada penjabarannya menjelaskan beberapa kompetensi yang harus dimiliki untuk menjadi fasilitator penyuluh pertanian, yaitu mampu dan memahami tentang penyusunan programa penyuluhan pertanian dan menyiapkannya, menerapkan media yang telah disiapkan berdasarkan programa dan dapat menyampaikannya dengan menggunakan metode paling efektif dan efisien. Kemudian yang terakhir adalah penjelasan mengenai evaluasi dari pelaksanaan penyuluhan pertanian yang sudah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menentukan sejauh mana tujuan penyuluhan pertanian dapat dicapai sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat memperbaiki/penyempurnaan program, sarana, prosedur maupun perorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian.
Perlu menjadi catatan bagi para pelaku kegiatan penyuluhan pertanian bahwa, sebaik-baiknya dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian tetap harus memiliki kemampuan pendekatan sosial yang baik dan mampu memahami situasi kondisi dan berinteraksi dengan para petani. Sehingga perlu menyiapkan materi penyuluhan yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan, serta pembuatan rencana yang baik dalam menerapkan metode dan media penyuluhan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan penyuluhan itu dapat dicapai untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang harus dilaksanakan.
Ujian Sertifikasi Fasilitator Penyuluh Pertanian dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nusantara yang sudah terlisensi Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP) klasifikasi P3. Pada acara ini hadir 2 orang assessor, yaitu Dr. Muhamad Nurdin Yusuf, S.E., M.P. dan Ane Novianty, S.P., M.P. Peserta terbagi menjadi dua ruangan yaitu di Lab. Pengembangan Agribisnis dan Lab. Pemasaran Agribisnis Faperta Unsoed dengan masing-masing assessor. Pelaksanaan uji kompetensi dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali kegiatan Pra Asesmen, tes tertulis, tes lisan kemudian yang terakhir adalah Demonstrasi/Praktik. Serangkaian uji kompetensi dilaksanakan dengan sangat baik tanpa ada kendala apapun dan penutupan uji kompetensi pada pukul 16.30 WIB.
Hasil Uji Sertifikasi menunjukkan peserta yang mengikuti uji kompetensi dinyatakan lulus dan kompeten. Pada waktu yang akan datang diharapkan kegiatan pelatihan dan sertifikasi serupa dapat terus dilaksanakan, kuota peserta uji sertifikasi dapat bertambah guna menyiapkan lulusan yang kompeten di bidang Fasilitator Penyuluh Pertanian dan memiliki daya saing tinggi saat terjun di dunia kerja. Pada saat ini penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai ujung tombak kemajuan di bidang pertanian yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan pertanian demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Maju Terus Pertanian Indonesia.