Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan ruang bagi perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) turut andil dalam memberikan wawasan dan insight bagi mahasiswa terkait implementasi materi kuliah yang disampaikan saat kegiatan belajar pada dunia usaha dan kerja. Untuk itu pada hari Jumat 28 Oktober 2022, Program Studi Teknologi Pertanian mengadakan kuliah praktisi pada Mata Kuliah Teknologi Greenhouse dan Hidroponik dengan menghadirkan narasumber Praktisi yang telah lama berkecimpung dalam industri budidaya sayur dan buah secara hidroponik.
Kegiatan Kuliah praktisi ini terselenggara sebagai bagian dari pelaksanaan Program Kedaireka (Matching Fund 2022) dengan judul program Opimalisasi Greenhouse dengan Pemanfaatan Teknologi Berbasis Internet of Things (IoT) untuk Meningkatkan Produksi Sayur dan Melon Premium. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan paraktisi mengajar sebanyak 75 orang terdiri atas peserta mata kuliah Teknologi Greenhouse dan Hidroponik serta mahasiswa Faperta yang tertarik dengan topik kajian hidroponik, Hadir juga dalam kegiatan kuliah praktisi tersebut, Dr. Eni Sumarni, S.TP, M.Si, selaku koordinator pengampu mata kuliah sekaligus Ketua Tim Matching Fund, Prof. Loekas Soesanto, Ph.D, Okti Herliana, S.P., M.P., Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P., Lutfi Zulkifli, S.P., M.Sc, dan Risqa Naila Khusna S., S.P., M.P. selaku anggota tim. Koprodi Teknik Pertanian Susanto Budi S, Ph.D menyampaikan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran yang kolaboratif, inovatif dan mendukung capaian IKU 4, yaitu Praktisi mengajar di kampus. Narasumber pertama Agung B. Prabowo, S.P., M.P. yang merupakan Konsultan Hidroponik dari PT Sapotran Utama, Semarang, menyampaikan materi dengan judul “Bisnis Sayur dan Buah Hidroponik Ladang Cuan Petani Millenial”. Dalam kesempatan tersebut berbagi pengalaman mengelola greenhouse skala industri dengan luasan 5 ha di Lembang Bandung untuk memenuhi pasar Jabodetabek dan ekspor, bagaimana dapat menghasilkan produk sayur dan buah hidroponik yang memiliki kualitas bagus, serta pengalamannya sebagai konsultan di berbagai perusahaan sayur hidroponik. Narasumber kedua adalah Hendi Nur Seto, S.P. merupakan Founder-Flos Hidroganik, Temanggung dan Mitra dalam kegiatan MF, sekaligus Duta Petani Millenial Kementerian Pertanian tahun 2022. Hendri menyampaikan materi dengan judul “Optimalisasi Penggunaan Greenhouse untuk Budidaya Sayur dan Buah Hidroponik” dan membagi kiat bagaimana merintis usaha hidroponiknya dari nol dan strategi pengelolaannya sehingga dapat dijadikan sumber pendapatan yang menjanjikan.
Kedua materi ini sangat relevan dengan Mata Kuliah Teknologi Greenhouse dan Hidroponik, Mahasiswa sangat antusias terhadap materi yang diberikan sehingga diskusi menjadi interaktif. Mahasiswa pertukaran pelajar, Agil Al Munawaroh yang mengambil mata kuliah tersebut menyampaikan bahwa materi yang diberikan menambah pengetahuan dan gambaran bagaimana memulai usaha bidang pertanian khususnya sayur hidroponik. Kristina Pasaribu mahasiswa dari Hima UKT menanyakan terkait bagaimana pengelolaan greenhouse dan prospek sayuran hidroponik yang banyak digemari masyarakat dan Jean Claeudea mahasiswa Teknik Pertanian yang juga sedang melaksanakan riset untuk pemenuhan tugas akhir mendapat pemahaman terkait teknik polinasi dan pengendalian hama penyakitn pada tanaman melon yang dibudidaya secara hidroponik. Dalam kesempatan diskusi ini Prof Loekas Soesanto juga ikut memberikan tambahan informasi terkait pengelolaan hama penyakit tanaman melon hidroponik. Kegiatan praktisi mengajar ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa bagaimana merintis usaha bidang pertanian maupun bekerja di sektor pertanian yang dikelola dengan memanfaatkan teknologi berbasis internet. [ohr]