Sebagai upaya mewujudkan budaya mutu dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu di Fakultas Pertanian UNSOED, Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) Fakultas Pertanian UNSOED melaksanakan External Benchmarking di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Brawijaya (UB), Malang pada tanggal 20 Januari 2023. Sebanyak 20 orang yang terdiri atas Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Umum dan keuangan, 6 orang ketua dan anggota GPM, anggota GKM tingkat Program Studi di lingkungan Faperta UNSOED (D3 PSL, D3 Agrobisnis, S1 Agribisnis, S1 Agroteknologi, S1 Teknik Pertanian, S1 Teknologi Pangan, S2 Magister Ilmu Pangan, S2 Agronomi, S3 Ilmu Pertanian ), tenaga pendidikan bagian keuangan, kepegawaian, serta pendidikan hadir sebagai peserta. Sambutan ramah dari Ketua LPM UB, Dr. Shinta Hadiyantina, SH., MH menyambut peserta External Benchmarking di Ruang Sidang Kantor Pusat UB lantai 8.
Membuka acara, Wakil Dekan Akademik (WDA) Fakultas Pertanian UNSOED, Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M.Si. menyampaikan tujuan dari diadakannya kegiatan yaitu sebagai sarana silaturahmi dan studi banding terkait penjaminan mutu. Sambutan dilanjutkan dengan acara perkenalan peserta external benchmarking.
Acara utama berupa materi sistem penjaminan mutu yang disampaikan oleh Ketua LPM UB diberikan secara sistematis dengan pengantar bahwa informasi secara lengkap dapat dilihat melalui web resmi Lembaga. Disampaikan pada kesempatan tersebut bahwa budaya mutu yang ada di UB merupakan tanggungjawab pimpinan, sehingga LPM UB berada di bawah Rektor. Selain Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang diharapkan dapat meningkatkan budaya mutu, siklus OSDAT (Organisasi, Sistem, Do, Audit, Tindak Lanjut) yang selaras dengan siklus PPEPP (Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Standar, Pengendalian, dan Peningkatan Standar) dilaksanakan pula oleh LPM UB. Sasaran strategis yang digunakan di UB diistilahkan sebagai GIRAFFE yang merupakan kependekan dari Governance, Innovation, Reputation, Alumni, Faculty, Fund, dan Efficient. Lebih lanjut, penjelasan tentang dokumen SPMI yang penting dalam proses penjaminan mutu juga diulas, dilanjutkan dengan standar mutu, dan lingkup kerja Satuan pengawas Internal (SPI).
Memasuki sesi diskusi, pertanyaan disampaikan oleh sejumlah peserta External Benchmarking, diantaranya adalah WDA Fakultas Pertanian UNSOED,yang menanyakan kendala-kendala yang dialami UB dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Pelaksanaan sistem penjaminan mutu tentunya tidak luput dari beragam kendala, UB menilai bahwa tidak semua Prodi faham dan mengenal Audit Internal Mutu (AIM). Pendekatan yang bisa diberikan terkait kendala ini adalah dengan pembuatan sistem yang mudah dipahami sehingga kegiatan audit tidak direpotkan dengan pengisian formulir. Adanya apresiasi nampaknya juga mampu memacu semangat beberapa Prodi untuk melakukan kegiatan penjaminan mutu. Kendala lainnya adalah penyamaan persepsi yang perlu dilakukan karena adanya model serta kebijakan yang kerap berubah.
Di akhir kegiatan, penandatanganan Berita Acara Kunjungan kerja sebagai dokumen bukti dukung adanya realisasi kerjasama antara LPM UB dan Fakultas Pertanian UNSOED dilaksanakan oleh kedua belah pihak guna membangun jejaring penjaminan mutu, berbagi praktek baik, dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia menuju Good University Governance.