Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 1, menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEKS yang dituangkan dalam Capaian Pembelajaran. Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki ‘kemampuan’ setara dengan ‘kemampuan’ (capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Untuk meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dan dunia usaha, industri, serta masa depan yang semakin cepat mengalami perubahan, pada awal tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan baru di bidang pendidikan tinggi melalui program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)”. Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya, dengan harapan kelak pada gilirannya dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk memenangkan tantangan kehidupan yang semakin kompleks di abad ke21 ini.
Kurikulum dengan pendekatan Outcome Based-Education (OBE) sejalan dengan tujuan bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang berfokus pada capaian pembelajaran, yang diharapkan mampu memenuhi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai keadaan sosial, ekonomi dan budaya akademik. Untuk itu diperlukan saran dan masukan dari berbagai narasumber baik dari dunia pendidikan maupun dari dunia industri dan UMKM guna memberi gambaran mengenai kompetensi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh para lulusan saat ini. Harmonisasi kurikulum diperlukan agar memenuhi profil lulusan yg tidak hanya bekerja di bidang pendidikan tetapi dapat bekerja di dunia industri.
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada hari Sabtu, 11 Februari 2023 telah melakukan acara Persiapan Peninjauan Kurikulum, bertajuk Kolaborasi Alumni dalam Penyusunan Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Acara yang diselenggarakan secara daring tersebut merupakan rangkaian acara Peninjauan Kurikulum yang telah dimulai secara luring pada hari Selasa, 29 November 2023, di D’Garden Resto. Acara ini melibatkan 9 (sembilan) program studi yang ada di lingkungan Fakultas Pertanian Unsoed, baik dari program studi sarjana, magister, maupun doktoral. Dalam kata sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, MP., menyampaikan bahwa perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan yang selalu butuh untuk disempurnakan, yang harus mengikuti perkembangan jaman. Selanjutnya, 93 peserta alumni dari berbagai latar belakang masuk dalam ruang breakout room di setiap prodi, untuk ikut serta dalam Focus Group Discussion (FGD), guna memberikan saran dan masukan terkait bagaimana profil lulusan yang ideal, struktur mata kuliah untuk mendukung capaian pembelajaran lulusan, hubungan profil lulusan dengan bahan kajian mata kuliah, dan mata kuliah yang dimungkinkan perlu untuk diperbaharui. Selain para Koordinator Program Studi dan para alumni, para tim penyusun kurikulum di setiap program studi juga turut hadir untuk dapat mendengarkan paparan dan diskusi antara Koordinator Program Studi dan alumni, yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum berbasis OBE. Masukan dan saran yang diberikan oleh para alumni untuk peningkatan kompetensi lulusan melalui capaian pembelajaran meliputi segi kelengkapan infrastruktur pembelajaran, peningkatan aktivitas kegiatan pembalajaran di luar kampus (contoh BKP MBKM magang), pemanfaatan digitalisasi pertanian, perbaikan metode pembelajaran di kelas, dan peningkatan kompetensi melalui sertifikasi profesi yang diakui terstandar secara nasional. Selain itu, peningkatan kualitas dosen melalui kegiatan sertifikasi pelatihan dan kegiatan lainnya. Ke depan, masih diperlukan lagi kegiatan-kegiatan untuk mendengarkan masukan dan saran dari para stakeholder pengguna alumni dan penyusunan dokumen kurikulum berbasis OBE.