Program Praktisi Mengajar merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia ini bertujuan agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia industri dan dunia kerja (IDUKA) di era revolusi industri 4.0. Menjawab tujuan tersebut DIKTI melalui pendanaan LPDP menyelenggarakan program Praktisi Mengajar tahun 2023 ini yang telah memasuki batch 3. Kehadiran Praktisi diharapkan mampu memberikan insight terkait bagaimana satu matakuliah mendukung bidang pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.
Tanaman Tahunan memiliki peranan pada sektor agroindustry. Komoditas Sawit dan Kopi merupakan komoditas Unggulan di Indonesia yang berpengaruh terhadap pendapatan Nasional dan disektor hulu melibatkan lima juta pekerja. Pengelolaan tanaman tahunan yang baik berimbas pula pada peningkatan pendapatan masyaraat. Atas latar belakang tersebut Program Studi Agroteknologi menghadirkan Praktisi dalam Mata kuliah Teknologi Tanaman Tahunan (TPTT). Kegiatan dilaksanakan secara hybrid. Pertemuan daring melalui Paltform Zoom dan luring di Ballroom Lantai 5 IAB yang berlangsung selama 1 semester.
Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Tahunan menghadirkan 2 Praktisi yang berasal dari kalangan BUMN dan instansi pemerintah yang diikuti dengan antusiasme yang baik oleh mahasiswa, Sebanyak 120 mahasiswa dari 3 kelas bergabung dalam kelas kolaborasi antara praktisi dengan dosen pengamppu. Dede Yudo Kurniawan, S.P., M.Si. merupakan salah satu Praktisi yang kesehariannya sebagai Subject Matter Experts PT. LPP Agro Nusantara menyampaikan materi perkuliahan yang terdiri dari persiapan perkebunan kelapa sawit, manajemen budidaya kelapa sawit, serta permasalahan dan penanganannya dalam budidaya kelapa sawit.
Tidak hanya materi kelapa sawit, materi perkuliahan mengenai kopi juga disajikan pada program Praktisi Mengajar 3 Semester Gasal 2023/2024 kali ini. Aan Nawawi, S.P. selaku Staf Teknis Kebun Entres Kopi Robusta DKPPP Kabupaten Temanggung berbagi pengetahuan dan pengalamannya mengenai persiapan perkebunan kopi, manajemen budidaya kopi, dan permasalahan serta pemecahannya pada budidaya kopi, khususnya kopi arabika.
Risqa Naila Khusna S, M.P. selaku Dosen Pendamping Praktisi Mengajar pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Tahunan, menyampaikan bahwa perkuliahan praktisi mengajar dilaksanakan selama 6 pertemuan dengan total 12 jam pertemuan. Pihaknya juga menyampaikan bahwa pada Program Praktisi Mengajar ini sengaja menghadirkan praktisi dari golongan milenial yang memang telah mumpuni dalam bidangnya, dengan harapan mampu memberikan insight bagi mahasiswa bahwa siapa saja bisa berkiprah di bidangnya sesuai dengan passionnya masing-masing dan dapat memberikan kemanfaatan. Dede Yudho dan Aan Nawawi juga merasa senang terlibat dalam kelas kolaborasi dan berinteraksi langsung memberikan materi, pengalaman di lingkungan kerja mereka dan motivasi bagi mahasiswa untuk mempersiapkan hardskill dan sofskill menghadapi dunia kerja Berbeda dengan perkuliahan pada umumnya di perguruan tinggi, Praktisi Mengajar menyediakan ruang kolaborasi antara dosen dan praktisi yang memiliki pengalaman industri dengan dosen pengampu mata kuliah yang dilaksanakan selama satu semester. Prof. Dr. Ir. Sakhidin, MP. sangat mendukung kegiatan ini dan menyatakan bahwa Program Praktisi mengajar ini mendukung capaian Indeks Kinerja Utama (IKU 7) Perguruan tinggi yaitu menciptakan kelas kolaboratif dan partisipatif serta dapat menjadi pelengkap kurikulum yang telah berjalan dan berguna untuk melengkapi keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja. [rnks X ohr]