Sebagai bagian penting dalam bidang pertanian, Ilmu Perlindungan Tanaman selalu menarik untuk dikaji. Mengutip pepatah lama, “Tuntutlah ilmu bahkan sampai negeri Cina”, maka yang didapat oleh para mahasiswa Program Studi S-1 Agroteknologi pada hari Jum’at, 10 November 2023, bisa jadi sepadan dengan itu. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa berkesempatan mendapatkan ilmu tentang Pengendalian Hayati dalam Perlindungan Tanaman dari pakar Fitopatologi, Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D, yang merupakan Guru Besar di Bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ilmu yang beliau dapatkan dari Negeri Jepang, melalui studi Magister dan Doktoral di Gifu University, telah mengantarkan beliau menjadi seorang yang ahli di bidangnya, hingga mampu berbagi dengan para mahasiswa di Fakultas Pertanian UNSOED.
Bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 2 Gedung A Fakultas Pertanian, kegiatan transfer of knowledge dalam Kuliah Dosen Tamu dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian UNSOED, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. Dalam sambutannya, beliau menekankan manfaat kegiatan kuliah dosen tamu bagi para mahasiswa. Kuliah dosen tamu dari luar UNSOED dapat menambah khasanah keilmuan bagi mahasiswa. Beliau berharap kegiatan serupa dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, sehingga mampu memberikan dampak yang luas bagi Fakultas Pertanian pada khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.
Pengendalian hayati merupakan salah satu dari metode pengendalian organisme pengganggu tanaman, di samping pengendalian kimiawi. Pengendalian Hayati (Biological Control) adalah pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) oleh musuh alami atau agensia pengendali hayati. Beberapa hal yang menjadi pokok bahasan utama yang disampaikan oleh Prof. Achmadi dalam kuliah dosen tamu tersebut meliputi: (1) pentingnya perlindungan tanaman melalui pengendalian hayati untuk mendukung sistem budidaya pertanian berkelanjutan; (2) teknik-teknik pengendalian hayati; (3) agensia pengendalian hayati; (4) mekanisme pengendalian hayati melalui jalur induksi ketahanan tananam sebelum terinfeksi dan jalur antagonisme terhadap organisme pengganggu; (5) jalur-jalur metabolisme reaksi ketahanan tanaman dari organisme yang menginduksi ketahanan tanaman sebelum terinfeksi patogen yang umumnya diperankan oleh kelompok Plant Growth Promoting Microorganism atau PGPM (Induced Systemic Resistance/ISR) maupun organisme yang bersifat patogen (Systemic Acquired Resistance/SAR); (6) aplikasi Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) dalam menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit pada berbagai tanaman hortikultura; dan (7) potensi dan prospek formulasi biopestisida di Indonesia.
Kegiatan kuliah dosen tamu yang dihadiri 85 (delapan puluh lima) peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen berjalan dengan lancar. Di akhir acara, narasumber diberikan kenang-kenangan dari Fakultas Pertanian UNSOED, yang diserahkan oleh Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D. Kegiatan ini dapat menjadi ajang tali silaturahim bagi kedua Fakultas yang berasal dari kampus yang berbeda, meningkatkan kerja sama di bidang Tridharma Perguruan Tinggi, memperluas khasanah keilmuan mahasiswa, dan membuka cakrawala mahasiswa tentang bagaimana dan apa yang dipelajari oleh mahasiswa di kampus lain. Filosofi dari kegiatan ini diharapkan akan terus dilanjutkan melalui bentuk kegiatan yang lain, agar tercapai harmoni antara kampus satu dan kampus lainnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
Panitia berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan batu loncatan yang baik bagi para mahasiswa selama menuntut ilmu di Fakultas Pertanian UNSOED. Inspirasi untuk mampu menelurkan berbagai karya-karya yang fundamental dan monumental bagi masyarakat. Motivasi untuk terus belajar meskipun memiliki keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana. Batu loncatan untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat, melalui pengamalan ilmu-ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi, baik dari para tenaga pengajar di Fakultas Pertanian maupun dari narasumber di luar UNSOED.