[Fapertaunsoed, Sen, 02\07\18] Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh akademisi Universitas Jenderal Soedirman UNSOED. Adalah Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. yang merupakan Dosen Fakultas Pertanian UNSOED, menjadi salah satu dari 10 peraih prestasi di ajang “HKTI Innovation Award 2018” yang diselenggarakan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Nama-nama mereka diumumkan pada penutupan acara ”Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018” yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 28 – 30 Juni 2018.
Melalui Judul Karya Inovasi: “Varietas Padi Unggul Toleran Salin (Asin) Inbrida Padi Irigasi UNSOED 79 AGRITAN: Solusi untuk Desa Pesisir”, Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. dinobatkan meraih peringkat 1 (satu) dalam kategori Inovasi Hulu Pertanian (Upstream Innovation in Agriculture, On-farming Innovation).
Suprayogi mengatakan capaian ini adalah hasil kerjasama Tim dan dukungan teman-teman dosen di Kelompok Bidang Studi Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian dan support kelembagan dari Pimpinan Universitas dan Fakultas Pertanian. “Semoga Inpari Unsoed 79 Agritan kelak bisa menjadi salah satu solusi masalah ketahanan pangan nasional”, harapnya. Sementara itu Dr. Noor Farid yang mewakili menerima Award menambahkan bahwa staf khusus kepresidenan telah mengendakan untuk mengundang Tim Inpari Unsoed 79 Agritan pada bulan September ke istana.”Undangan untuk melakukan presentasi tentang padi salin ke Menteri Pertanian dan Menteri Desa Tertinggal”, jelasnya.
Koordinator HKTI Innovation Award, Dr Avanti Fontana, mengatakan bahwa para penerima penghargaan tersebut merupakan hasil seleksi dari puluhan peserta yang mendaftar. Proses seleksi telah berjalan sejak awal Juni oleh Tim Juri yang terdiri atas sejumlah pakar dan praktisi bidang inovasi pertanian. Ada 67 peserta dari berbagai daerah dari 16 provinsi yang mendaftar mengikuti seleksi HKTI Innovation Award 2018. “Ada 21 peserta finalis dan 12 penilai dalam seleksi tahap II ini. Tipe inovasi peserta mencakup on-farming innovation, off-farming innovation, dan social innovation,” kata Avanti yang juga merupakan Waketum HKTI Bidang Inovasi.
Avanti menambahkan melalui ajang penghargaan karya inovasi ini, HKTI ingin mengapresiasi para inovator di berbagai sektor pertanian, yang karya inovasinya memberikan manfaat besar bagi pengembangan pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat, serta memberikan solusi menghadapi tantangan yang semakin besar.
Selain kategori Inovasi Hulu Pertanian (Upstream Innovation in Agriculture, On-farming Innovation), juga ditetapkan peraih dalam kategori Inovasi Sosial (Social Innovation), dan Kategori Inovator Muda (Young Innovator).
Pada pameran Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018, juga mendapat kunjungan dari Presiden Joko Widodo, yang disambut oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kemudian berkesempatan untuk meninjau stan produk – produk pertanian yang dipamerkan.
Selain komoditas pertanian, di pameran ASAFF yang mengusung tema “Transforming Challenges into Opprotunities: Agricultural Innovation and Food Security” ini pun dipamerkan berbagai inovasi di bidang pertanian. Presiden pun meninjau stan alat-alat pertanian moderen mulai dari drone hingga Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau mesin penyimpanan yang bisa menyimpan bahan pangan segar hingga enam bulan.
Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah!