[Fapertaunsoed, Jum’at 14/7/2018]- Paprika merupakan salah satu komoditas sayuran buah yang bernilai komersial tinggi. Selain sulit diproduksi di dataran medium dan rendah, hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan menurunnya produksi bahkan gagal panenpun cukup banyak. Salah satunya adalah hama thrips yang mampu menyebabkan penurunan hasil hingga 70%. Menyikapi permasalahan ini, tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, yaitu Rizka Ayuningtyas, Rizal Andina Wiansah , Amellia Ayu Febriani bersama Dyah Susanti, S.P., M.P sebagai dosen pendamping mencoba melakukan penelitian |
Pengaruh susu skim sebagai pestisida alami dalam budidaya hidroponik irigasi tetes. Penelitian ini dilakukan di screenhouse Experimental Farm (Exfarm) Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Pemilihan susu skim sebagai pestisida alami, didasari oleh pentingnya menjaga kesehatan paprika yang dihasilkan agar tidak mengandung residu pestisida seperti paprika yang diproduksi petani pada umumnya. Pestisida merupakan racun yang digunakan untuk membunuh organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak bahkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Susu skim digunakan dalam penelitian ini sebagai pestisida alami untuk mengendalikan populasi penyakit/hama. Penggunaan susu skim dapat menghambat populasi hama thrips karena ukuran partikelnya yang sangat kecil sehingga mampu menutup jalan masuk hama untuk melakukan penetrasi pada permukaan atas maupun bawah daun, sehingga tidak mampu menyebabkan gangguan pada fungsi daun tanaman sebagai tempat fotosuntesis. Kandungan gizi susu skim juga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan paprika sehingga hasilnya meningkat.
Penelitian ini merupakan bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang difasilitasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada skim PKM-PE. Mengalahkan ribuan proposal yang masuk, penelitian ini lolos seleksi tingkat nasional untuk didanai. Pembuatan instalasi penelitian hingga pemanenan diperkirakan membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 bulan. Saat ini tanaman paprika mulai memasuki tahap pemasakan buah. |
Hidroponik irigasi tetes dipilih sebagai sistem budidaya paprika pada penelitian ini, dimaksudkan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan khususnya terkait kebutuhan air, unsur hara, cahaya serta suhu bagi produksi paprika yang biasanya tumbuh optimal jika ditanam di dataran tinggi yang sejuk. Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Paprika sangat cocok dibudidayakan secara hidroponik irigasi tetes karena hidroponik irigasi tetes bekerja mengalirkan nutrisi dengan menggunakan selang irigasi serta menggunakan dripper dan sudah diatur untuk mengalirkan nutrisi ke akar tanaman sehingga tanaman optimal dalam penyerapan nutrisi. Teknik ini terbukti mampu mendukung pertumbuhan dan produksi paprika di Purwokerto dengan ketinggian tempat 110m dpl.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman paprika yaitu dilihat dari tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga dan buah tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia. Sehingga penggunaan susu skim ini dapat menggantikan peran pestisida kimia. Rizka sebagai ketua tim berharap penelitian ini sukses, sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pertanian Indonesia. Maju Faperta, Jaya Pertanian Indonesia..! (RA & DY)