[Fapertaunsoed, 17/9/2018]- Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) kembali menggelar KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk periode Juli-Agustus tahun 2018. Salah satu KKN yang digelar adalah KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang diadakan di Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. KKN Desa Karangkemiri membawa berbagai macam program yang terfokus kepada Pengelolaan Tanaman kelapa Untuk Produksi Gula. Program unggulan yang dilaksanakan terkait dengan rehabilitasi tanaman, dan introduksi varietas kelapa Genjah Kuning Nias.
Kelapa genjah kuning nias dipilih menjadi varietas baru yang diintroduksi kepada petani di Desa Karangkemiri. Pemilihan varietas Genjah Kuning Nias karena merupakan varietas kelapa unggul yang memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh kelapa dalam, seperti tinggi pohon yang jauh lebih pendek dan umur panen yang lebih cepat, yaitu 40 bulan setelah tanam. “Desa Karangkemiri diharapkan dapat menjadi pusat penyebaran kelapa di wilayah Banyumas, dan sentra pembibitan kelapa genjah kuning nias” ungkap Dr. Purwanto dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNSOED selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Untuk distribusi yang lebih merata, maka dibuatlah demonstrasi dan plot (demplot) pembibitan. Lebih lanjut hasil anakan dari kelapa akan dibagikan ke semua petani penderes.
Berikut beberapa dokumentasinya :
Gambar 1.
Diintroduksinya kelapa genjah mendapatkan respon yang baik dari kepala desa maupun petani. “Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima, bisa merawat, dan dapat dimaksimalkan oleh para petani sehingga hasil akhirnya bisa meningkatkan kualitas produksinya (gula kelapa)” ujar Bambang Sutikna selaku Kepala Desa Karangkemiri. “Saya ingin mengucapkan terimakasih, mudah mudahan bisa menjadi bibit yang baik, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani” ujar Soemardjo, salah satu petani penderes kelapa.
Gambar 2
Selain program pembibitan, program kerja lainnya juga berhasil dilaksanakan, seperti pengenalan pemupukan dan laru, kemudian pembuatan tungku hemat energi yang diharapkan dapat menjadi solusi dari kurang efektifnya tungku yang ada di masyarakat saat ini. Untuk menunjang semua kegiatan tersebut, telah dibentuk dua buah kelompok tani di dua dusun, yaitu kelompok tani “Nira Kencana” di Dusun 4 dan kelompok tani “Gendhis Barokah” di Dusun 3. Dibentuknya kelompok tani ini diharapkan dapat menjadi wadah para petani untuk sharing masalah dan mencari solusi, hingga memperluas pasar mereka untuk menjual gula (Purwanto/snh).