[Fapertaunsoed, 1/10/2018]- Perkembangan Computer and Information Technology (CIT) yang sangat pesat dewasa ini telah mengubah paradigma manusia dalam menghadapi sekaligus mencari solusi atas tantangan berbagai aspek kehidupan yang dihadapinya. Dalam ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, CIT pun telah memberikan dampak yang positif terhadap penemuan-penemuan ilmu/konsep baru yang spektakuler. Salah satunya adalah Teknologi Image Processing (Machine Vision) yang telah banyak dikembangkan dan diimplementasikan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk Ilmu Pertanian Modern (Precision/Smart Agriculture).
Adalah Susanto Budi Sulistyo, S.TP., M.Si., Ph.D., salah satu dosen sekaligus peneliti Teknik Pertanian (TEP) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), yang telah menggeluti Teknologi Image Processing, serta mengembangkan teknologi tersebut untuk memonitor pertumbuhan tanaman gandum selama menyelesaikan progam doktor di Newcastle University, United Kingdom (UK) pada tahun 2012 – 2017. Sebelumnya, Susanto pun telah mengembangkan teknologi yang sama untuk pemutuan buah jeruk siam Pontianak selama menyelesaikan progam master di Institut Pertanian Bogor (IPB) pda tahun 2006 – 2008. Dikatakan Susanto, bahwa prinsip dasar Teknologi Image Processing adalah merekam atau menangkap digital image yang dipantulkan oleh suatu obyek, kemudian diolah melalui algoritma tertentu yang menganilisis keterkaitan antara image yang ditangkap dengan parameter-parameter obyek yang dikaji. Lebih spesifik, mengacu pada Sutiarso dkk. (2011), dijelaskan bahwa tahapan proses tersebut untuk monitoring pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut: (1) Penyusunan algoritma identifikasi dan pengambilan image secara terjadwal, (2) Pengolahan citra dan perhitungan luas image pertumbuhan tanaman. Pengolahan image untuk memisahkan (segmentasi) menggunakan parameter warna sebagai nilai ambang batas (threshold), dan (3) Perhitungan prosentase pertumbuhan tanaman berdasarkan hasil pengolahan image.
Berbekal ilmu dan pengalaman riset selama di UK dan IPB tersebut, saat ini Susanto mencoba mengembangkan lebih jauh sekaligus mendiseminasikan Teknologi Image Processing untuk memonitor produktivitas dan mendeteksi dini hama/penyakit stroberi dalam screenhouse di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sebagai bagian dari Program Penerapan IPTEKS UNSOED Tahun 2018, kegiatan ini merupakan upaya untuk membantu petani/masyarakat setempat dalam mengantisipasi permasalahan produktivitas stroberi yang terus mengalami penurunan drastis sejak 3 (tiga) tahun terakhir akibat cuaca ekstrim dan serangan hama/penyakit, sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Ironisnya, buah stroberi segar yang dijajakan di kios/warung sekitar didatangkan dari luar daerah. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, stroberi telah menjadi komoditas primadona sekaligus ikon utama Desa Serang, sehingga Pemerintah Kabupaten (PemKab) Purbalingga mencanangkan Desa Serang sebagai “Pusat Agrowisata Stroberi” sejak tahun 2008. Upaya antisipasi oleh PemKab bersama Pemerintahan Desa melalui bantuan beberapa varietas bibit unggul stroberi dan screenhouse pada pertengahan tahun 2015 pun belum memberikan hasil yang diharapkan, bahkan sejumlah petani/kelompok tani stroberi kembali beralih ke budidaya sayuran yang dipandang mereka lebih menguntungkan di saat produktivitas stroberi kian terpuruk dan belum ada pemulihan yang signifikan. “Belum optimalnya introduksi teknologi, pendampingan, dan pemberdayaan petani/masyarakat setempat pasca pemberian bantuan tersebut ditenggarai sebagai salah satu faktor penyebab belum berhasilnya mengembalikan produktivitas sekaligus agrowisata stoberi Desa Serang saat ini”, ungkap Susanto.
Dijelaskan Susanto bahwa Progam Penerapan IPTEKS UNSOED 2018 ini mengangkat topik Penguatan Diseminasi Teknologi Screenhouse-Hidroponik dan Image Processing untuk Pembibitan/Budidaya Stroberi Berkualitas di Kelompok Tani Sidaurip, Desa Serang, Purbalingga. “Saya bersama Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D. dan Arief Sudarmaji, S.T., M.T., Ph.D. selaku Tim Pelaksana Program, serta dengan memperhatikan masukan/dukungan Staf Dosen TEP yang lain, mencoba merumuskan kegiatan-kegiatan dalam lingkup pengembangan dan diseminasi paket teknologi tersebut yang dikelompokan kedalam 2 (dua) tahap, yaitu: 1) Metode/tahap teknis (aspek fisik-biologis) berupa implementasi paket teknologi screenhouse-hidroponik dan image processing untuk pembibitan/budidaya stroberi yang berkualitas kepada Kelompok Tani Sidaurip, dan (2) Metode/tahap non-teknis (aspek sosial-budaya dan kebijakan) dalam bentuk upaya-upaya persuasif dan partisipatif terhadap Kelompok Tani Sidaurip melalui penyuluhan dan peningkatan kesadaran/motivasi tentang arti penting penyediaan bibit stroberi unggul, serta pelatihan dan pemberdayaannya dalam pengoperasian/pengelolaan paket teknolgi screenhouse-hidroponik dan image processing untuk mendapatkan bibit/hasil stroberi berkualitas, termasuk peluang bisnisnya. Selain itu, penguatan kebijakan/dukungan dan kerjasama pemerintah Pemerintah Desa Serang/Pemkab Purbalingga dengan pihak UNSOED terus diupayakan melalui berbagai kegiatan terkait guna menjamin keberlanjutannya”, tegas Susanto.
Lebih jauh, Krissandi menyampaikan bahwa Program Penerapan IPTEKS UNSOED Tahun 2018 telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2018, dan akan berakhir pada bulan November 2018. Sampai bulan September 2018, program tersebut telah menstimulasi beberapa hal penting, antara lain: (1) Dioperasikannya paket Teknologi Screenhouse-Hidroponik dan Image Processing untuk pembibitan/budidaya stroberi, (2) Munculnya kesadaran dan motivasi Kelompok Tani Sidaurip/masyarakat Desa Serang akan pentingnya pembibitan/budidaya stroberi berkualitas, (3) Diperoleh peluang bisnis bibit/produk stroberi bagi Kelompok Tani Sidaurip/masyarakat setempat, (4) Diperoleh penguatan kerjasama/dukungan UNSOED-pemerintah daerah untuk keberlanjutan pemanfaatan paket Teknologi Screenhouse-Hidroponik dan Image Processing untuk pembibitan/budidaya stroberi melalui kegiatan pendidikan (praktikum, tugas akhir, kreativitas mahasiswa, KKN), serta penelitian dan pengabdian dosen, dll.
Tidak ketinggalan Arief pun turut menjelaskan bahwa pada sisa waktu kegiatan, yaitu bulan Oktober – November 2018, tim akan terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan Kelompok Tani Sidaurip/mayarakat Desa Serang terkait pemanfaatan dan pengelolaan paket Teknologi Screenhouse-Hidroponik dan Image Processing untuk pembibitan/budidaya stroberi, sehingga paket teknologi tersebut dapat dioperasikan secara optimal dan kontinyu untuk mendukung produktivitas stroberi sekaligus agrowisata yang berkelanjutan.
Selamat dan Sukses Susanto Budi Sulistyo, S.TP., M.Si., Ph.D. & Tim!…Bravo TEP UNSOED!…Maju Terus, Tak Kenal Menyerah!… (d’kg)