Darmakradenan merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan hutan dengan mata pecaharian mayoritas petani. Usaha tani yang menggarap lahan di sekitar hutan cukup riskan terjadinya degradasi dan deforestrasi, oleh karena itu peningkatan pendapatan petani melalui kegiatan alternatif di bidang pertanian menjadi penting untuk dilakukan untuk mencegah perusakan hutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui sitem agroforestri. Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang memadukan antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian atau dengan ternak. Sebagian petani hutan di Desa Darmakradenan yang tergabung dalam KTH. Darmajaya telah melakukan budidaya lebah dengan memanfaatkan hutan sebagai sumber pakannya. Peningkatan pendapatan dapat diperoleh petani melalui budidaya lebah sekaligus melestarikan hutan sebagai sumber nektar. Lebah juga membantu tanaman yang ada di sekelilingnya untuk menyerbuk dengan sempurna sehingga keragaman hayati dapat terjaga. Kegiatan ini telah mampu meningkatkan pendapatan petani, namun masih relatif kecil dan tidak menentu bergantung musim bunga di hutan.
Melihat permasalahan tersebut dan masih terbukanya potensi pengembangannya, Dosen Jurusan Agroteknologi Unsoed bersama mahasiswa KKN tematik di bawah koordonasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed melakukan pendampingan untuk menjadikan kegiatan budidaya lebah pada kelompok tani hutan Darmajaya sebagai obyek wisata yang memiliki nilai jual dan mensejahterakan anggota kelompok serta masyarakat desa Darmakradenan secara umum. KKN tematik yang diinisiasi oleh beberapa dosen Jurusan Agroteknologi (Okti Herliana, SP., MP, Ir. A.H. Syaeful Anwar, M.Si dan Ahmad fauzi, SP., MP) ini dilaksanakan sejak tanggal 17 Juli hingga 22 Agustus 2019. Kegiatan pendampingan difokuskan pada peningkatan jumlah petani yang tergabung dalam kelompok sehingga terorganisasi lebih baik; peningkatan keterampilan petani dalam pembibitan dan budidaya tanaman hias; peningkatan manajemen keuangan dan kearsipan kelompok; membuat MoU paket wisata edukasi (outing class) dengan sekolah-sekolah; membangun kesepahaman bersama antar stakeholder desa dalam pengembangan wisata; dan menyusun rencana pengembangan wisata desa yang memadukan wisata edukasi dengan potensi wisata lain seperti gua dan sungai.
Menurut Okti Herliana, yang menjadi DPL mahasiswa KKN, peningkatan pendapatan petani dapat ditingkatkan secara nyata apabila petani tidak saja menjual produk madunya tapi juga menjual proses dan tempat budidaya lebahnya sebagai tempat wisata, mengingat saat ini pariwisata sudah seakan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Wisata ini nanti bisa diintegrasikan dengan potensi lain yang ada di desa ini semisal gua kapur yang menurut informasi warga ada banyak di desa Darma. Tumbuhnya pariwisata di desa ini akan memuculkan multiplayer effect sehingga akan mengangkat perekonomian masyarakat desa secara umum, tentunya dengan perencanaan yang matang dengan dukungan semua pihak khususnya masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan KKN ditutup dengan FGD (Focus Group Discussion) yang mempertemukan beberapa komponen masyarakat yang meliputi Pemerintahan Desa, Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar), Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), Rukun Warga (RW), Kelompok Tani Hutan (KTH) Darma Jaya, Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis), Bank Sampah, Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Paguyuban Pemuda Pelopor dan Karangtaruna. Melalui FGD ini telah dicapai kesepakatan bersama untuk mengembangkan pariwisata di desa Darmakradenan dengan mengoptimalkan semua potensi yang adaa seperti kehutanan, budidaya lebah dan situs gua kapur yang banyak terdapat di Desa Darmakradenan. Imam WS selaku kepala desa Darmakradenan mengapresiasi kegiatan FGD KKN Unsoed ini. Menurut Imam, forum ini merupakan momentum yang baik untuk menggali aspirasi masyarakat terkait arah pembangunan desa yang akan segera ditindaklanjuti sehingga dalam waktu dekat impian warga Darmakradenan untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata akan segera terwujud
Selain program tematik tersebut, mahasiswa KKN juga ikut berperan dalam pengembangan masyarakat melalui pengelolaan sampah organik, pembibitan bunga dan buah sebagai sumber pakan lebah, sosialisasi ke siswa SD dan SMP mengenai konservasi kawasan hutan, inisiasi usaha makanan ringan berbahan madu (donat madu dan kripik pisang madu), sosialisasi gemar menabung, sanitasi lingkungan, sosialisasi PHBS terhadap anak sekolah, kegiatan posyandu baita dan lansia, serta sosialisasi manfaat madu bagi kesehatan tubuh. Bagi mahasiswa yang terlibat, KKN Tematik ini merupakan media pembelajaran langsung dan implementasi teori dari ilmu yang telah dipelajari dalam mendampingi masyarakat khususnya kelompok tani hutan Darmajaya mewujudkan kawasan agroforestry yang produktif dan berkelanjutan. (Ohr&Af)
Gambar a. Proses pembuatan POC dan pencangkokan tanaman sumber pakan lebah
Gambar b. Prose pemanenan madu dari lebah aphis
Gambar c. Proses pengemasan madu murni dan diversivikasi produk olahan madu