Perjuangan masyarakat internasional termasuk Indonesia dalam menanggulangi pandemi Covid-19 tidak hanya bertumpu pada tenaga kesehatan, tetapi juga pada komitmen semua komponen masyarakat untuk berperan menghentikan penularan virus dengan bertahan di rumah masing-masing selama masa pandemi. Kondisi ini, dapat dijalankan oleh sebagian besar masyarakat pada sektor-sektor umum. Akan tetapi berbeda dengan sektor pertanian. Kebutuhan pangan tak bisa terhenti oleh pandemi. Justru ketersediaan pangan yang memadai diperlukan untuk menjaga daya tahan tenaga kesehatan yang berjuang di garda depan, maupun masyarakat yang justru pada saat ini perlu menjaga tubuh agar tetap sehat, agar tidak mudah mengalami infeksi virus maupun penyakit lain. Para petani tetap harus bekerja di sawah dan lahan-lahan pertanian demi menyediakan pangan bagi masyarakat. Bertolak dari kondisi tersebut, Faperta Unsoed berkomitmen memberikan dukungan bagi berbagai pihak dalam meningkatkan produksi pangan, guna mendukung ketahanan pangan di masa pandemi.
Para petani di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas hampir setiap tahun mengalami keterbatasan ketersediaan air untuk produksi pertanian, sehingga perlu teknologi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Desa yang sejak tahun 2017 menjadi salah satu desa binaan Faperta Unsoed ini telah mengaplikasikan teknologi-teknologi yang dihasilkan oleh peneliti Faperta Unsoed untuk mengatasi berbagai kendala di bidang pertanian, termasuk keterbatasan air. Teknologi yang telah diaplikasikan diantaranya penggunaan varietas padi Inpago Unsoed 1 yang tahan keringan, berdaya hasil tinggi, nasinya pulen dan wangi. Petani yang semula tidak bisa panen pada musim tanam kedua, sudah dapat menikmati hasil panennya. Teknologi pompa air bertenaga surya juga telah diaplikasikan pada tahun lalu untuk menaikkan air dari sungai Serayu untuk mengalirkan air ke lahan-lahan petani. Tahun ini, Faperta Unsoed mengenalkan Teknologi Superbodi untuk mendukung ketahanan pangan pada masa pandemi. Teknologi ini menjawab kekhawatiran para petani yang terlambat panen padi yang ditanam pada musim tanam pertama. Mereka mengeluhkan ketakutan tidak akan bisa panen pada musim tanam kedua jika menanam padi lagi, karena diprediksi akan kekurangan air pada pertengahan fase pertumbuhan tanaman. Beberapa petani melaporkan selama ini peluang panen pada musim tanam kedua hanya sekitar 50% pada lahan-lahan yang terlambat memanen padi yang ditanam pada musim tanam sebelumnya.
Teknologi Superbodi dikenalkan oleh Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D dan tim desa binaan Faperta Unsoed yang diketuai oleh Dr. Ir. Agus Sutanto, M.P. bersama anggota yang hadir yaitu Dyah Susanti, S.P., M.P. dan Dina Istiqomah, S.P. M.Sc kepada para petani desa Wlahar Wetan dengan cara praktek langsung di lapang dengan pembatasan jumlah peserta, penggunaan masker, penerapan physical dan social distancing yang kemudian ditindaklanjuti dengan alih teknologi melalui video Teknologi Tepat Guna sebagai upaya mengurangi resiko penularan virus covid-19 selama masa pandemi.
Alih teknologi Superbodi kedelai yang dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2020 di lahan demplot petani Wlahar Wetan merupakan bagian dari program pendampingan Desa Binaan Faperta Unsoed tahun 2020. Istilah Superbodi merupakan akronim dari masukkan benih di pertengahan bonggol/bedogol padi. Penanaman benih kedelai, kacang hijau ataupun biji palawija lain dengan teknik ini akan mendukung pertumbuhan tanaman karena terjaganya perakaran tanaman yang biasanya terganggu oleh merekahnya tanah akibat kekuarangan air pada musim tanam kedua. Seresah bonggol padi dapat mempertahankan kelembaban tanah di bagian perakaran kedelai dan menjadi cadangan bahan organik sehingga pertumbuhannya menjadi tetap optimal. Biasanya petani menanam kedelai di sela-sela bonggol tanaman padi musim tanam sebelumnya, sehingga tanaman mengalami kekeringan dan tidak dapat bertahan hingga panen. Teknologi ini digali dari kearifan lokal petani di beberapa daerah, yang disempurnakan dengan pengaturan jarak tanam sejak pertanaman padi sebelumnya, penggunaan varietas unggul dan penggunaan biofertilizer.
Pendampingan teknologi dari Faperta Unsoed kepada para petani di Desa Wlahar Wetan di masa pandemi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat petani untuk tetap menjaga kesehatan selama menjalankan perannya sebagai penopang ketersediaan pangan, sekaligus sebagai bentuk sumbangsih lembaga dalam mendukung ketahanan pangan nasional di masa pandemi. Faperta Unsoed sahabat petani, maju terus tak kenal menyerah..!
(DyahS, 28/04/2020)