Tim wacana yang beranggotakan Maulidia, Tiara Damayanti dan Wening Rahmaningtyas Surarso mengikuti Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan & Indonesia Environmental 2022 yang diadakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 12-13 November 2022. Lomba diikuti oleh ratusan tim dari Universitas Negeri maupun swasta di Indonesiaini, dan Tim Wacana memperoleh juara tiga tingkat Nasional.
Inovasi yang di usung oleh tim ini adalah Renerap (Renewable Energy Applications) : Rancangan Irigasi Tetes Otomatis Menggunakan Sistem Monitoring IoT Berbasis Solar Cell Pada Greenhouse di Lahan Kering
Latar belakang dari inovasi sistem penyiraman secara otomatis memanfaatkan air dari embung dengan sistem pompa yang menggunakan tenaga listrik matahari dan sistem kendali yang dapat diatur sesuai dengan fase kebutuhan tanaman ini adalah potensi lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan para petani dan krisis air disertai dengan seringnya kekeringan. Lahan kering memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah (pH, bahan organik, kekurangan unsur makro serta peka erosi). Dalam rangka memberdayakan lahan kering, pemerintah menargetkan pembangunan embung hingga 2024 sebanyak 4.500 yang sebagian besar terletak di daerah Timur Indonesia dalam rangka meningkatkan produksi ketahanan pangan di Indonesia. Namun demikian, untuk mengoptimalkan keberadaan embung tersebut diperlukan inovasi. Teknik budidaya pendukung untuk memanfaatkan lahan kering diantaranya melalui transfer teknologi budidaya tanaman yang ramah lingkungan.
Penggunaan air pada sistem irigasi tetes ini hanya 15% dari kebutuhan air konvensional. Pentingnya pemanfaatan sumber daya pertanian yang efisien khususnya air irigasi presisi dan pemanfaatan lahan yang optimal. Sistem ini dapat menjadi solusi pemberian kebutuhan hara yang dapat disesuaikan dengan keadaan kelembaban tanah. Potensi sumber energi matahari di Indonesia yang besar dikarenakan Indonesia berada pada daerah Khatulistiwa, sehingga energi alternatif (terbarukan) sangat perlu dimanfaatkan. Irigasi tetes yang memanfaatkan tenaga surya memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan irigasi pengairan konvensional, seperti efisiensi penggunaan air yang tinggi, penggunaan lahan sedikit, biaya operasi lebih rendah bahkan dapat diabaikan, dan penyediaan energi melibatkan masyarakat lokal.
Melihat kondisi tersebut, tim Wacana dari Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman yang diketuai oleh Maulidia dan dibimbing oleh Dosen pendamping Ir. Supartoto, M.Agr.Sc merancang teknologi Irigasi Tetes Otomatis Menggunakan Sistem Monitoring IoT Berbasis Solar Cell Pada Greenhouse di Lahan Kering. Rancangan sistem irigasi tetes otomatis ini menggunakan perangkat mikrokontroler Arduino Mega berbasis Internet of Things (IoT). Dengan menerapkan konsep IoT, maka sistem irigasi otomatis dapat diimplementasikan dengan pembacaan sensor kelembaban dan temperatur yang diletakkan di media tanah tanaman.
Data sensor diolah menggunakan Raspberry Pi Model B kemudian dikirimkan pada aplikasi android melalui jaringan internet dan firebase realtime database. Dengan harapan rancangan ini kedepannya dapat diaktualisasikan sebaik mungkin dan dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi CO2 dalam bidang pertanian sekaligus terus mendukung pembangunan nasional dan pemulihan ekonomi. Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir Sakhidin, MP. mengapresiasi prestasi mahasiswa dan terus mendorong agar mahasiswa terus menciptakan inovasi-inovasi bidang pertanian yang aplikatif di masyarakat. [mld&ohr]