Kurikulum dapat dimaknai sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Salah satu paragdigma dalam kurikulum yang dikenal dalam penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi adalah Pendidikan Berbasis Luaran, atau yang disebut sebagai Outcome Based Education (OBE). OBE adalah paradigma di mana pembelajaran dan penilaian/evaluasi secara eksplisit dirancang untuk memastikan pencapaian dan penguasaan hasil belajar yang telah ditentukan.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi, kebutuhan pengguna lulusan perguruan tinggi yang dihasilkan melalui kurikulum berbasis OBE menjadi suatu keniscayaan, tidak terkecuali bagi Program Studi S-1 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, yang menjadi salah satu penyelenggara Pendidikan Tinggi di bidang pertanian. Dalam rangka peninjauan kurikulum, Fakultas Pertanian UNSOED menyelenggarakan acara bertajuk “Pendampingan Penyusunan Kurikulum Program Studi S-1 Agroteknologi Berbasis Outcome Based Education (OBE)”. Acara diadakan pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2022, dan bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 2, Fakultas Pertanian UNSOED. Dengan mengundang narasumber pendamping Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, acara ini berfokus pada pembahasan rancangan kurikulum berbasis OBE yang telah disusun oleh Tim Peninjauan Kurikulum Program Studi.
Acara pendampingan penyusunan kurikulum terdiri dari 2 (dua) sesi. Sesi pertama merupakan sesi pemaparan desain struktur kurikulum baru oleh Koordinator Prodi S-1 Agroteknologi, Fatichin, S.P., M.P., Ph.D. Sesi kedua merupakan diskusi terkait kurikulum OBE, yang diisi oleh narasumber Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si.
Dengan dipandu oleh moderator Dr. Etik Wukir Tini, S.P., M.P, pada sesi pertama, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Koorprodi S1-Agroteknologi, yakni terkait sejarah pembentukan Prodi, selayang pandang tentang kurikulum yang sedang berjalan hingga sekarang (tahun 2023), implementasi kurikulum relaksasi MBKM, dan yang terakhir adalah gambaran sekilas tentang kurikulum Prodi S1-Agroteknologi berbasis OBE yang akan diberlakukan pada tahun 2023. Ada beberapa arahan kunci revisi kurikulum Prodi S1-Agroteknologi berbasis OBE yang dipaparkan oleh Koorprodi, yakni:
- Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang harus dipadatkan pada semester 1-4, yang akan dituangkan dalam MK Dasar dengan penyelenggaraan praktikum. Hal ini bertujuan agar pada saat mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada minimal semester 5, mahasiswa sudah memiliki bekal dasar sebagai insan Agroteknologi.
- Revisi kurikulum akan diarahkan ke jalur kepeminatan MBKM pada semester 5, yang dapat diambil setelah bekal minimum pengetahuan maupun ketrampilan diperoleh mahasiswa, untuk memperlancar program MBKM. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila program MBKM tidak dicanangkan lagi oleh pemerintah. Maka dari itu, apabila hal ini terjadi, maka jalur kepeminatan MBKM di semester 5 tinggal dihapus saja.
- Menambahkan SKS teori dalam MK praktikum, sehingga dapat terekam dalam sistem pelaporan Beban Kinerja Dosen (BKD)
- Seminar Proposal akan dihapus, sehingga tidak menjadi prasyarat pengambilan skripsi.
- Menggiatkan pelibatan Praktisi mengajar untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang telah out of the date
- Menambah kegiatan pembelajaran berbasis Case-Based Learning/Project-Based Learning untuk meningkatkan soft skill lulusan
- Optimalisasi penyediaan sarana prasarana pendukung praktikum, yang ada di ranah pimpinan, seperti meningkatkan kelengkapan fasilitas praktikum yang telah dibangun, seperti Teaching Industry, Gedung Kultur Jaringan Tanaman, lahan percobaan di experimental farm (Grendeng), Pratin, dan Gunung Tugel.
Melanjutkan pembahasan tentang desain kurikulum secara umum, ada beberapa hal yang dipaparkan oleh Bapak Fatichin, S.P., M.P., Ph.D terkait desain kurikulum tahun 2023. Paparan beliau terkait desain kurikulum 2023 ini terdiri dari visi misi Prodi S1-Agroteknologi, profil lulusan, dan struktur perubahan MK di setiap semester. Untuk visi misi Prodi, merupakan penjabaran dari visi misi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Ada beberapa profil lulusan yang direncanakan menjadi tujuan dari penyelenggaraan Pendidikan di Prodi S1-Agroteknologi, yaitu sebagai praktisi pengelola tanaman, manajer, pengusaha atau pelaku bisnis pertanian, pendidik, dan pemberdaya masyarakat. Capaian pembelajaran dijabarkan dalam bentuk sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan penguasaan pengatahuan. Sikap dan Keterampilan Umum mengacu pada SN Dikti. Keterampilan khusus dan penguasaan pengetahuan mengacu pada Asosiasi PAGI (Perhimpunan Agroteknologi Indonesia). Arahan-arahan terkait revisi-revisi kurikulum untuk penempatan Mata Kuliah sangat diharapkan, agar tidak terlalu menyimpang dengan PAGI. Secara umum, untuk rancangan distribusi MK di setiap semester, terkait kegiatan MBKM, bahwa untuk semester 1-4, mahasiswa sudah mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan Agroteknologi. Sehingga saat semester 5, saat mengambil MBKM, mahasiswa sudah mendapatkan bekal dan keterampilan minimal sebagai lulusan agroteknologi. Untuk semester 5 dan 6, mahasiswa bisa mengambil jalur reguler (kepeminatan seperti biasa), atau mengambil jalur MBKM (40 SKS). Sebenarnya boleh 3 semester tapi 1 semester bisa digunakan untuk mengambil kuliah di Prodi lain, baik berupa magang, membangun desa, dll. Maka dari itu, hak mahasiswa dalam ber-MBKM tetap 3 semester. Harapan dari desain sebaran MK ini, adalah tidak lagi ada keluhan terkait ketidaksesuaian CPMK dalam MK yang diampu oleh dosen pengampu tertentu. Bentuk penyetaraan kegiatan MBKM akan berupa free form. Terkait dengan struktur detail MK, akan ada beberapa MK Dasar yang memiliki nilai SKS praktikum.
Acara sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi dengan narasumber pendamping, Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si. Narasumber memaparkan beberapa hal, diantaranya adalah terkait filosofi dasar dari Kurikulum berbasis OBE, detail kurikulum yang sedang digunakan di Program Studi S1-Agroteknologi Universitas Sebelas Maret, dan masukan serta saran terkait desain kurikulum berbasis OBE bagi Prodi S1- Agroteknologi Fakultas Pertanian UNSOED. Bahwa kurikulum berbasis OBE digunakan untuk mendefinisikan pendidikan yang berfokus pada luaran yang diharapkan. Terminologi ini akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Banyak aspek-aspek OBE yang masuk dalam sistem penilaian akreditasi dan sertifikasi. Detail sebaran MK untuk setiap Kelompok Bahan Kajian yang ada di Prodi S1-Agroteknologi juga dipaparkan secara detail oleh narasumber, beserta alasan-alasan penempatan MK di semester tertentu. Kemudian, selain struktur kurikulum seperti yang sudah dipaparkan oleh Bapak Fatichin, S.P., M.P., Ph.D, ada dokumen kelengkapan lain dalam penyusunan kurikulum seperti dokumen evaluasi kurikulum, landasan kurikulum, profil lulusan, capaian keberhasilan lulusan, sebaran MK, sebaran MK MBKM, distribusi MK per semester, urgensi MK, perubahan/perkembangan kurikulum dll. Sebagai tindak lanjut acara ini, masih ada dokumen dan hal lain yang diperlukan untuk melengkapi kurikulum berbasis OBE dalam Prodi S1-Agroteknologi. Semoga kegiatan ini bermanfaat sebagai landasan bagi tersusunnya kurikulum Prodi S1-Agroteknologi berbasis OBE, demi pencapaian profil lulusan Prodi Agroteknologi yang semakin baik di masa yang akan datang.