Berwirausaha, menciptakan usaha sendiri, umumnya identik dengan kata berpetualang, menciptakan, dan mengelola usaha. Dalam beberapa tahun terakhir ini, tren berwirausaha sudah menjalar di kalangan anak muda milenial. Semakin banyaknya jumlah pengangguran yang merupakan hambatan yang besar dalam memajukan perekonomian Indonesia, membuat para generasi muda mulai unjuk gigi untuk dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Untuk memfasilitasi kegiatan wirausaha di kalangan anak muda, Fakultas Pertanian UNSOED mengadakan Pelatihan Kewirausahaan bagi Mahasiswa sebagai agen perubahan. Kegiatan dilaksanan akhir Agustus lalu. Mahasiswa dari semester 3-7 mengikuti kegiatan pelatihan yang diisi oleh Narasumber dari Ketua Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas (ASPIKMAS), sekaligus sebagai Direktur Kaos Ngapak, Mas Pujianto, SE. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Joko Maryanto, M.Si, di Ruang Pascasarjana Lantai 2, Fakultas Pertanian.
Mas Puji, sapaan akrab Narasumber, menularkan banyak ilmu tentang wirausaha kepada para mahasiswa. Dari paparan beliau tentang keberlangsungan usaha yang digeluti, ternyata untuk menggapai posisi puncak bukan-lah sesuatu yang instan. Mas Puji memulai usaha dari bangku kuliah dan dari kamar kos semasa kuliah. Selanjutnya berkembang sedikit demi sedikit, tentu dengan melewati berbagai rintangan dan hambatan, hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini.
Dengan dipandu oleh Moderator Nur Wijayanti, S.TP., M.P, antusiasme para peserta mahasiswa semakin tinggi dalam mengikuti materi yang diberikan. Beberapa hal penting yang menjadi catatan tentang berbisnis, adalah bahwa menjalankan bisnis itu bukan seperti membalikkan telapak tangan. Ada banyak sekali kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi, seperti kondisi tidak menentu, yang terkadang mendapatkan keuntungan, dan kadang menerima kerugian. Saat mendapatkan keuntungan, pebisnis tidak boleh lupa diri, tidak boleh berbangga diri, karena bisa saja dalam perputaran bisnis berikutnya, mengalami kerugian. Hal ini membutuhkan manajemen yang baik dalam pengelolaan keuangan bisnis. Proses-proses ini-lah yang mendorong calon pebisnis sukses untuk dapat mengepakkan sayap-nya bahkan meski masih di usia muda sekali-pun. Suatu proses dimana hanya orang-orang yang siap untung dan siap rugi saja yang mampu melewatinya. Karena tidak semua orang siap rugi, tapi sebagian besar orang pasti siap untuk mendapatkan keuntungan, apalagi keuntungan yang berlipat-lipat. Mas Puji juga menekankan bahwa melakukan bisnis memiliki perbedaan dengan berdagang. Kalau bisnis lebih ditekankan pada usaha komersial dalam dunia perdagangan, sedangkan berdagang merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan.
Mas Puji menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa apabila sudah menjadi pilihan, maka dalam berbisnis harus siap melewati tahapan permasalahan, apalagi di era Ekonomi Digital yang semakin kompleks ini. Sebagai bekal untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, ada 4 (empat) hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk menjadi pebisnis yang unggul dan kompetitif: (1) Para calon pebisnis harus fokus dalam mengelola usaha yang digelutinya. Karena dengan fokus, semua perhatian tertuju pada usaha yang direncanakan, maka akan dapat menilai potensi, peluang, dan kemungkinan-kemungkinan hambatan yang ada, sehingga bisa menjadikan mawas diri dan siap menghadapi segala ketidakmungkinan di mata orang lain; (2) Belajar menjadi suatu hal utama yang harus dilakukan oleh calon pebisnis sukses. Dengan belajar, para calon pebisnis akan menjadi sosok yang kreatif dan inovatif. Belajar mendorong pebisnis untuk mampu menyediakan segala hal yang dibutuhkan oleh para costumer dengan tepat dan presisi, sehingga mampu bersaing dengan pasar yang sangat dinamis; (3) Memiliki networking atau jejaring menjadi kunci lain dalam menjalankan bisnis di era Ekonomi Digital seperti ini. Dengan berjejaring, maka calon pebisnis akan dapat memperluas sayap bisnis-nya. Perluasan sayap bisnis ini dapat meningkatkan peluang bisnis, selain juga dapat menjadikan calon pebisnis mendapatkan informasi up to date yang dibutuhkan dalam berbisnis; (4) Pebisnis amanah yang dapat meningkatkan kepercayaan customer, juga menjadi perantara kesuksesan dalam berbisnis. Bagaimana-pun, apabila pebisnis memiliki integritas, maka para pelanggan pasti merasa nyaman, hingga menjadi pelanggan tetap dan kecanduan untuk terus mendapatkan produk dari pebisnis yang amanah tersebut.
Acara yang luar biasa ini menjadi inspirasi bagi para mahasiswa milenial, untuk mengikuti jejak beliau untuk meneruskan asa dalam Pembangunan Indonesia di bidang ekonomi. Karena bagaimana-pun, setelah lulus nanti, mahasiswa yang nanti menjadi alumni harus menjadi problem solver, bukan problem creator. Semoga ilmu dan pengalaman yang sangat berharga dari Mas Puji dapat menjadi pijakan awal untuk mahasiswa calon wirausahawan Fakultas Pertanian untuk dapat menciptakan peluang bisnis dan memiliki jiwa seorang entrepreneur muda di era ekonomi digital ini.