Tanah masam merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai luas mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia. Tanah ini dapat berpotensi meningkatkan hasil pertanian. Akan tetapi, tanah masam kurang dimanfaatkan karena bersifat tidak subur bagi pertanian. Alasan mengapa tanah masam kurang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena dapat meningkatkan kelarutan unsur Al, Fe, dan Mn, sehingga bersifat racun bagi tanaman. Selain itu, derajat kemasaman tanah yang tinggi menyebabkan aktivitas mikroba yang berperan dalam penyediaan hara tanaman rendah dan kemampuan menyimpan air dan menahan hara rendah sehingga tanah cepat kering dan hara potensial mudah hilang tercuci (bleaching). Pada tanah masam ketersediaan P sangat rendah karena difiksasi oleh Al dan Fe, serta diketahui kandungan N serta bahan organik juga rendah.
Berdasarkan permasalahan tesebut terbentuklah Tim Mahasiswa Unsoed untuk melakukan penelitian melalui program PKM-RE yang dikeluarkan dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim ini diketuai oleh Adin Heriyan Nugroho (A1D020168) yang beranggotakan Faizzah Kahfi Putri (A1D020177), Hamda Hamidatu Sya’diyah (A1D02015), Aprilia Fatmawati (A1D021042), dan Hafidho Muntazul Ghiffar (A1D020071) dibawah bimbingan Eka Oktaviani S.Si.,M.Biotech.
Proses penelitian membutuhkan beberapa tahapan mulai dari mengisolasi bakteri hasil eksplorasi perakaran bambu, kapulaga, dan sereh sampai menghasilkan formulasi biofertilizer dari mutasi PGPR. Teknik mutasi dipilih karena dapat menginduksi kemampuan pelarutan fosfat PGPR dengan mengubah sekuens DNA secara acak, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan protein tertentu. Adapun luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini yaitu di dapatkan formulasi biofertilizer yaang dapat membantu melarutkan unsur hara P pada tanah masam sehingga dapat mendorong dan mendukung pertumbuhan tanaman di lahan masam.