Dalam rangka menjajaki kerjasama antarProgram Studi (Prodi) untuk mendukung implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menyelenggarakan Kegiatan “Focus Group Discussion (FGD) Program Studi Menerapkan Kerjasama Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” pada hari Selasa, 17 November 2020. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan luring terbatas bertempat di Gedung Pascasarjana Faperta UNSOED.
Kegiatan FGD dibuka oleh Dekan Faperta UNSOED, Dr. Ir. Anisur Rosyad, M.S. Dalam kata sambutannya, Dekan menyampaikan terimakasih kepada para pembicara panel, panitia, dan peserta FGD. Harapannya kegiatan FGD ini mendorong agar Prodi Agroteknologi Faperta UNSOED lebih siap dalam implementasi kurikulum MBKM. Sebenarnya penerapan MBKM sebagian sudah dilaksanakan di Faperta UNSOED seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL), kegiatan penelitian di instansi luar UNSOED, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Namun ada hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut terkait kegiatan belajar di tempat lain (prodi atau perguruan tinggi lain) untuk mengikuti mata kuliah. Sebelumnya kegiatan yang mirip dengan penerapan MBKM juga sudah diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui program Permata Sakti, yaitu kegiatan pertukaran mahasiswa antaruniversitas. Namun dalam penerapannya masih ditemukan beragam kendala terkhusus bagi mahasiswa. Jadi kegiatan FGD ini diharapkan dapat menghasilkan kesepahaman dan kesepakatan antarprodi. Sebagai informasi, dalam kegiatan FGD ini hadir perwakilan prodi agroteknologi dari beberapa universitas seperti Universitas Riau, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Jenderal Soedirman.
Dalam kegiatan FGD ini didatangkan tiga orang pembicara utama, yaitu Dr.agr. Nunun Barunawati, S.P., M.P. dari Prodi Agroekoteknologi Faperta Universitas Brawijaya, Ir. Gunawan Tabrani, M.Si., dari Prodi Agroteknologi Faperta Universitas Riau, dan Fatichin, S.P., M.P., Ph,D dari Prodi Agroteknologi Faperta UNSOED. Masing-masing pembicara menyampaikan rencana dan pengalaman penerapan MBKM di universitas masing-masing. Pembicara pertama, Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. menyampaikan bahwa UNRI merancang penerapan MBKM di semester 5-7 dan akan diterapkan pada mahasiswa pada semester Genap tahun akademik 2020/2021. Penerapan MBKM di UNRI difokuskan pada tiga hal, yaitu 1. Pertukaran mahasiswa ke prodi lain di di dalam kampus UNRI, 2. Pertukaran mahasiswa ke prodi lain ke Universitas Andalas Padang, dan 3. Kegiatan magang selama 6 bulan ke Perusahaan Kelapa Sawit di Sumatera Utara (setara dengan 21 SKS).
Sementara itu, Fatichin, Ph.D dari Prodi Agroteknologi UNSOED menyampaikan 4 kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam penerapan MBKM di prodinya, yaitu riset di instansi luar UNSOED, kegiatan kewirausahaan, magang di instansi luar UNSOED selama 6 bulan yang dapat disetarakan dengan dua mekanisme, yaitu penyetaraan dengan mata kuliah dan penyetaraan dengan tugas akhir atau skripsi, dan kegiatan kerjasama antarprodi untuk memberikan kesempatan mahasiswa belajari di luar UNSOED. Melalui kegiatan FGD ini diharapkan adanya jalinan kerjasama antar prodi agroteknologi di UNSOED, UB, UGM, UNRI, dan UNS. Penerapan MBKM di Prodi Agroteknologi UNSOED dilaksanakan mulai semester 5.
Pembicara terakhir, Dr. agr. Nunun menyampaikan bahwa penerapan MBKM jangan lupa berpedoman pada Capaian Pembelajaran (CPL). Di kampus UB, penerapan MBKM diterapkan di semester-semester awal dan akhir. Pertukaran mahasiswa antarprodi di dalam dan luar negeri selama ini sudah berjalan dengan baik. Secara prinsip, penerapan MBKM disesuaikan dengan prodi masing-masing didasarkan kekhususan yang dimiliki. Harapannya kegiatan FGD ini mendorong penerapan MBKM dapat berjalan baik dan lancar, sehingga nilai positif didapatkan bagi semua, khususnya bagi mahasiswa dan umumnya bagi prodi (snh).